Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Tangis haru mewarnai kedatangan jenazah Almarhum Hardi Sidiki di rumah duka, Sabtu pagi (19/7/2025). Ratusan warga, kerabat, dan sahabat berkumpul di Kompleks BTN, Kelurahan Pulubala, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada salah satu tokoh masyarakat Gorontalo.
Sekitar pukul 08.40 WITA, mobil ambulans yang membawa jenazah tiba dari Bandara setelah perjalanan dari Jakarta. Suasana berubah hening. Isak tangis pecah saat peti jenazah diturunkan.
Istri, anak-anak, serta cucu-cucu almarhum terlihat tak mampu menyembunyikan kesedihan. Lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar lirih, menambah suasana haru di rumah duka.
Hardi Sidiki, politisi senior Partai Golkar dan mantan Ketua DPRD Kota Gorontalo, wafat dalam usia 57 tahun setelah menjalani perawatan intensif hampir sebulan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Sebelumnya, ia sempat dirawat di RS Premier sebelum dirujuk karena kondisi yang memburuk.
“Beliau tetap sabar dalam sakitnya. Bahkan masih menjaga sholat, meskipun harus dibantu. Kami sangat kehilangan. Bukan hanya sebagai pemimpin, tapi sebagai panutan,” tutur adik almarhum, Budianto Sidiki, dengan mata berkaca-kaca.
Usai disemayamkan di rumah duka, jenazah dishalatkan di Masjid Al-Ikhlas, tidak jauh dari kediaman. Ratusan pelayat memadati masjid, mulai dari tokoh masyarakat, rekan-rekan separtai, jajaran DPRD, hingga warga Kota Tengah dan Sipatana, daerah pemilihan yang pernah diwakilinya.
Sebagai bentuk penghormatan, DPRD Kota Gorontalo menggelar sidang paripurna istimewa mengenang pengabdian almarhum selama lebih dari satu dekade. Ia tercatat sebagai anggota DPRD periode 2014–2019, kemudian dipercaya menjabat Ketua DPRD Kota Gorontalo pada 2019–2024. Pada Pemilu 2024 lalu, ia kembali terpilih sebagai anggota DPRD.
“Almarhum sosok yang santun, pekerja keras, dan selalu hadir untuk masyarakat tanpa membeda-bedakan,” kenang Hadijah, satu warga yang hadir dalam pemakaman.
Pihak keluarga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kota, DPRD, serta seluruh masyarakat atas dukungan dan perhatian selama ini. “Kami mohon maaf jika semasa hidupnya beliau pernah berbuat khilaf. Mohon keikhlasan untuk memaafkan, agar jalan beliau menuju ke hadirat Allah dimudahkan,” ucap Budianto mewakili keluarga di hadapan para pelayat.
Kepergian Hardi Sidiki meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga tetapi juga bagi masyarakat Gorontalo. Ia meninggalkan istrinya, empat anak, dan enam cucu. Meski telah berpulang, dedikasi dan kebaikannya akan terus hidup dalam ingatan banyak orang. (Tr-76)











Discussion about this post