Gorontalopost.co.id, PUNCAK BOTU — Pada kegiatan reses kemarin (24/6), anggota Deprov dapil Bone Bolango, Femy Udoki, melakukan tatap muka dengan masyarakat di desa Pelita Jaya, Kecamatan Bone Raya.
Pertemuan itu, menjadi ajang bagi masyarakat untuk menyampaikan beragam aspirasinya kepada Srikandi PAN itu. Sekretaris Desa Inomata, Riwan Ibrahim, memohon bantuan pembangunan jembatan jalan tani yang saat ini hanya berupa struktur manual dari kayu dan papan buatan warga.
“Jembatan tani di desa saya, hanya dibuat manual dengan papan dan kayu atas kontribusi masyarakat setempat. Sekarang, jembatan itu akan hancur, olehnya kami berharap, ibu Aleg bisa menyampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov),” ungkapnya.
Sementara, Kepala Desa Laut Biru, Ismail T. Hada, meminta Femmy untuk berkoordinasi dengan Balai Jalan terkait pembuatan plat deker di desanya yang memotong jalan trans. Deker ini penting sebagai saluran pembuangan air untuk mencegah banjir.
Warga Yusri Bouti menyuarakan agar bantuan yang diberikan kepada masyarakat tidak hanya terfokus pada jagung. Ia berharap bantuan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti bibit rica yang lebih banyak dibutuhkan di desanya.
Ramlah Lahay, warga Desa Moopiya, memohon bantuan berupa kursi dan tenda untuk rukun duka, serta dukungan bagi ibu-ibu PKK dalam menunjang kegiatan mereka.
Yusnan Hinelo menyampaikan keluhan mengenai madrasah yang sudah lama tidak tersentuh bantuan, baik dari segi fisik bangunan maupun kesejahteraan gurunya.
Dalam sambutannya, Femmy Udoki menyatakan bahwa pelaksanaan reses merupakan bentuk balas budi atas dukungan yang diberikan warga pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. “Tidak dapat dipungkiri, Kecamatan Bone Raya, khususnya Desa Pelita Jaya, menjadi penyumbang suara terbanyak,” ujar Femmy Udoki .
Femmy juga menyampaikan keberhasilannya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Tombulilato sebelumnya, yaitu perbaikan Sekolah Dasar (SD). Meski awalnya bukan kewenangan provinsi, ia berhasil mengomunikasikan hal tersebut ke DPRD Kabupaten Bone Bolango, yang berbuah bantuan pengembangan pembangunan dari Rp 750 juta menjadi Rp 1,5 miliar.
“Alhamdulillah sekolah tersebut mendapatkan bantuan pengembangan pembangunan yang tadinya hanya 750 juta menjadi 1,5 M. Jadi tinggal menunggu waktu untuk pelaksanaannya, anggaran sudah gold di badan anggaran,” jelas Femmy. (rmb)












Discussion about this post