Gorontalopost.co.id, POHUWATO – Masyarakat Kecamatan Popayato dibuat geger dengan ditemukannya sesosok mayat diperairan Popayato, Kamis (19/6) sekitar pukul 10.40 Wita.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, seorang nelayan bernama Amir Apunye (43), awalnya melihat ada satu unit perahu dengan kondisi terbalik dan disampingnya terdapat mayat yang mengapung. Melihat hal itu, Amir kemudian melaporkannya kepada petugas piket Pos Polairud Popayato.
Mendapatkan informasi itu, personil Polairud Pos Popayato langsung menuju ke lokasi sekitar pukul 11.05 Wita. Setelah tiba sekitar pukul 13.10 Wita, tepatnya di titik koordinat 00°20’24.3″N 121°26’05.9″E, personel Polairud Pos Popayato dan masyarakat, langsung mengevakuasi mayat tersebut menuju Pantai Lalape.
Selanjutnya, sekitar pukul 15.50 Wita, sekitar 1 mil dari Pantai Lalape, Kapolsek Popayato bersama anggota Polsek Popayato, dan pemerintah Desa Torosiaje, bergabung dengan personil Polairud Pos Popayato bersama-sama ke pesisir Pantai Lalape, untuk membawa mayat ke Puskesmas Popayato.
Kapolres Pohuwato, AKBP H. Busroni,S.I.K,M.H ketika diwawancarai menjelaskan, jenazah yang ditemukan merupakan seorang pria dengan menggunakan celana dalam berwarna coklat. Sedangkan perahu yang ditemukan disamping jenazah berwarna kuning, bercorak hijau dan putih.
“Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui korban bernama Suwarni Ali (66), warga Desa Hungayonaa, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo,” ungkapnya.
Lanjut kata Alumnus Akpol 2005 ini, dari keterangan saksi yang bernama Rosita Alin, awalnya korban pada Selasa (17/6) sekitar pukul 14.00 Wita, memberitahukan akan pergi melaut. Namun tidak diketahui di perairan mana korban akan melakukan aktifitasnya tersebut. Arlin pun menyiapkan barang-barang yang akan dibawa korban.
“Setelah mengetahui korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, pihak keluarga tidak keberatan atas hal tersebut dan akan membawa korban di pemakaman umum yang ada di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, untuk dikebumikan.
Pihak keluarga yang diwakili anak korban yakni Hamid Ali, menyampaikan tidak keberatan dengan membuat surat penolakan autopsy,” pungkasnya. (kif)










Discussion about this post