Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis data perkembangan inflasi dan deflasi. Tercatat, pada Mei 2025 Gorontalo mengalami inflasi tahunan atau Year on Year (yoy) sebesar 0,28 persen dengan IHK sebesar 107,32.
Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti mengatakan, secara rinci inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,34 persen dengan IHK 106,04 sementara Kabupaten Gorontalo menyumbang angka inflasi tahunan sebesar 0,23 persen dengan IHK 108,41.
“Inflasi tahunan ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada delapan kelompok pengeluaran,” kata Dwi Alwi pada konferensi pers. Senin (2/6)
Dia menuturkan, kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,06 persen. Kenaikan tertinggi kedua ada pada kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran sebesar 1,80 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1.19 persen.
Kelompok kesehatan juga mengalami kenaikan yang mencapai angka 0,92 persen, pakaian dan alas kaki 0,73 persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,56 persen. Kelompok pendidikan juga menyumbang angka inflasi sebesar 0,56 persen dan transportasi sebesar 0,13 persen.
Inflasi tahunan Gorontalo juga dipengaruhi oleh adanya kenaikan pada beberapa komoditas diantaranya emas perhiasan, sigaret kretek mesin, sigaret putih mesin, ikan selar/tude, kopi bubuk, terong, kelapa, nasi dengan lauk serta tarif air minum PDAM.
“Inflasi tahunan Gorontalo pada Mei 2025 tergolong cukup kecil karena adanya deflasi atau penurunan pada beberapa komoditas yang banyak dikonsumsi masyarakat terutama beras, tomat, bawang merah dan ikan,”terangnya.
BPS juga merilis, pada Mei 2025 Gorontalo mengalami deflasi bulanan atau month to month (m-to-m) sebesar 1,68 persen. Angka ini merupakan terendah dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.(lyd)












Discussion about this post