Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Jamaah calon haji (JCH) Kota Gorontalo sebanyak 393 orang yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 28 menjadi rombongan JCH dari Provinsi Gorontalo yang lebih dulu berangkat ke tanah suci Makkah. Kemarin (19/5), mereka telah masuk ke Asrama Haji Provinsi Gorontalo sekitar pukul 15.11 WITA.
Pantauan wartawan Gorontalo Post, ratusan JCH asal Kota Gorontalo tersebut dibagi dalam 10 rombongan, saat tiba di Asrama Haji para jemaah dikumpulkan di Aula, untuk mengecek seluruh administrasi dan pemeriksaan, mulai dari x-ray barang bawaan, pemeriksaan kesehatan, pengecekan paspor dan visa, hingga cetak boarding pass secara terintegrasi.
“Dengan layanan one stop service ini, persiapan JCH berjalan dengan lancar dan tidak memakan waktu yang lama, Alhamdulillah setelah jemaah masuk dan sudah selesai seluruh one stop servis ini langsung menuju ke Hotel dan bisa istirahat,” jelas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, Muflih B. Fattah
Lanjut dirinya menambahkan bahwa sebelum akan diberangkatkan ke Makassar, Selasa 20 Maret para jemaah akan istirahat satu malam di Asrama Haji. Adapun kegiatan jemaah di Asrama Haji adalah akan diberikan bimbingan, pemberitahuan waktu sholat serta pemberian nasehat selama akan melakukan ibadah haji.
“Secara prosesi sudah berjalan dengan lancar mulai dari pemeriksaan kesehatan kemudian, paspor dan living cost semuanya sudah diterima, bahkan gelang sudah diserahkan ke seluruh jemaah untuk kloter ini. Insyaallah besok (hari ini,red) seluruh jemaah akan diberangkatkan ke Bandara Hasanuddin, dan disana para jemaah akan diterbangkan ke Jeddah Arab Saudi,” tambahnya.
Selain itu, dirinya mengatakan bahwa dari 393 jemaah haji asal Kota Gorontalo, ada jemaah yang berusia 81 tahun dan yang termuda 19 tahun. Dan berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Tim Badan Kekaratinaan Kesehatan, belum ada jemaah yang kesehatannya bermasalah.
Namun dirinya menekankan jika, ada gejala-gejala yang ditemukan saat melakukan pemeriksaan, pihaknya bersama Tim Badan Kekaratinaan Kesehatan Provinsi Ga akan terus melakukan pemantauan. “Yang gagal belum ada, kita berdoa semoga setelah mengikuti pemeriksaan ini rangkaian kegiatan semuanya bisa berjalan dengan sehat” jelasnya lagi.
Sementara itu, ditempat yang sama Suprapto Kepala Balai Karantina Kesehatan Kelas 1 Gorontalo, mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan lagi, untuk memastikan agar jemaah tersebut benar-benar layak terbang. Dan jika ditemukan adanya penyakit yang fatal, maka mau tidak mau pemberangkatan jemaah tersebut harus ditunda.
“Barangkali ada penyakit menular, walaupun sepele akan tetapi tidak boleh berangkat contohnya penyakit mata, penyakit cacat air itu penyakit yang sering terjadi pada masyarakat dan jika diketahui disini maka harus di tunda lagi,” jelasnya lagi.
Terakhir dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan ini, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Gorontalo melibatkan sebanyak 85 petugas. Mereka berasal dari berbagai instansi kesehatan di seluruh Provinsi Gorontalo, termasuk perwakilan dari rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). (Tr-76)











Discussion about this post