Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Kontribusi PT Pabrik Gula dalam membangun daerah tidak diragukan lagi. Bahkan, permintaan Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas PU PR untuk permohonan bantuan berupa dukungan peralatan dan material dalam memperbaiki jembatan putus di Desa Harapan, Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo langsung direalisasikan.
Hal itu disampaikan Manager Publik Relation PT. Pabrik Gula Gorontalo, Marthen Turu’allo saat diwawancarai Gorontalo Post, baru-baru ini. “Ya, kami diminta bantuan untuk mengadakan material batu besar serta timbunan pilihan untuk mebantu PUPR memperbaiki jembatan putus di Wonosari, dan itu sudah kami lakukan. Tapi sayangnya baru beberapa ret kami mengangkut material, dilarang oleh warga setempat.”ungkap Marthen.
Padahal diakui Marthen, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin memberikan bantuan yang terbaik untuk membantu dan mendukung pemerintah daerah dalam memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir, tapi niat baik perusahaan malah dihalangi. “Tapi syukurlah bantuan kami berupa material batu besar dan timbunan pilihan sudah digunakan dan saat ini jembatan darurat tersebut sudah berhasil diperbaiki dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat,”tutup Marthen.
Terpisah Angota Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo Anas Yusuf saat dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan, bahwa pada Kamis (1/5) pihaknya berkunjung ke Wonosari dalam rangka meninjau langsung kondisi jembatan yang putus di Desa Harapan akibat dihantam banjir bandang.

“Alhamdulillah Jembatan darurat itu sudah selesai dikerjakan. Dan itu tidak terlepas dari bantuan serta kerjasama semua pihak termasuk diantarannya pemerintah daerah, masyarakat, perusahaan PT Pabrik Gula Gorontalo serta perusahaan sawit,”kata Anas. Lebih lanjut Mantan Bupati Boalemo ini mengungkapkan, jembatan darurat itu menggunakan batang kelapa dan diatasnya dialas menggunakan papan deck sebagai lantai jembatan dengan ketebalan 20 Cm sehingga cukup kuat menahan beban.
“Ya, kalau Pabrik Gula Gorontalo membantu berupa material bebatuan besar serta timbunan pilihan, dan PT Agro Arta Surya berupa papan Deck. Jadi jembatan itu masih status sementara dan rencananya akan dibangun permanen menunggu anggaran tahun depan sesuai kunjungan kami DPRD dan BNPB,”jelas Anas.
Namun begitu diungkapkan Anas, masyarakat belum mengijinkan mobil besar melintas melainkan hanya kendaraan berupa becak motor (Bentor) dan sepeda motor saja. Anas mengakui bahwa PT Pabrik Gula dan perusahaan Sawit sering membantu manakala jika terjadi bencana jembatan putus.
Dan Untuk jembatan Wonosari tersebut sudah dua kali putus, yang putus pertama juga dua perusahaan itu yang ikut membantu dalam memperbaiki. “Dulu memang sudah ada bantuan-bantuan lainnya dari Pabrik Gula sifatnya sporadis seperti perbaikan jalan rusak di beberapa spot. saya lihat betul ketika saya masih karyawan yang menjabat Kepala Bagian di Pabrik Gula melihat Bantuan pabrik gula cukup besar untuk daerah, misalya ada beberapa jembatan penghubung yang dibangun begitu juga dengan adanya perbaikan jalan yang rusak,”tandas Marthen.
Disinggung soal penolakan bantuan material dari pabrik gula oleh warga, hal itu diakui Anas hanya miss komunikasi saja. Namun, setelah dimediasi oleh DPRD Provinsi serta Kades Harapan dan PUPR, maka bantuan material tersebut dilanjutkan hingga jembatan darurat tersebut selesai dikerjakan.
Sementara itu Iswan Muhamad Staf Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Gorontalo saat ditemui di lokasi jembatan putus mengaku berterima kasih kepada pihak PT Pabrik Gula Gorontalo serta pihak-pihak lain yang sudah berkontribusi dalam perbaikan jembatan darurat tersebut. “Semoga tahun depan jembatan ini sudah dibangun yang permanen sehingga semua kendaraan bisa melintas,”tutup Iswan.
Pantauan Gorontalo Post, Sabtu (3/5), jembatan tersebut tampak porak-poranda akibat disapu banjir bandang. Tampak perbaikan jembatan tersebut menggunakan alat berat berupa Excavator dari Dinas PUPR. Terlihat pula begitu banyak material bebatuan gunung ukuran besar atau jumbo serta timbunan pilihan bantuan Pabrik Gula Gorontalo digunakan sebagai landasan atau penyangga batang kelapa serta papan deck yang dijadikan lantai jembatan.
Pada Senin (4/5) jembatan tersebut selesai dikerjakan dan sudah dimanfaatkan oleh warga. Seperti diketahui bahwa jembatan Wonosasi merupakan penghubung beberapa desa di Kecamatan Paguyaman. Jembatan ini sangat vital karena berada di pusat Kecamatan Wonosari sehingga begitu banyak warga yang membutuhkannya. (Adv/roy)










Discussion about this post