Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Provinsi Gorontalo pada bulan April 2025 mengalami andil inflasi (month to month) sebesar 1,09 persen. Dari data yang dirilis pada tanggal 2 Mei 2025 lalu, tercatat inflasi tertinggi tersebut disumbang oleh kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga mencapai 0,80 persen.
Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti menjelaskan, tingginya angka inflasi dipicu berlakunya tarif listrik yang kembali normal, dimana sebelumnya pemerintah memberlakukan diskon tarif pembayaran listrik.
“Yang menyebabkan inflasi hingga mencapai 0,80 persen pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga ini yakni tarif listrik. Pada April kondisinya adalah diskon listrik tidak berlaku atau tarif listrik berlaku normal kembali,”kata Plt Kepala BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti, Jumat (2/5).
Penyumbang inflasi terbesar kedua dari kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 0,26 persen. Pada kelompok ini komoditas yang memberikan andil inflasi di antaranya tomat, ikan selar (ikan oci) dan ikan cakalang.
Selanjutnya untuk kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya juga turut memberikan andil inflasi sebesar 0,12 persen. Pada kelompok ini perhiasan emas dan parfum termasuk komoditas yang memberikan kontribusi naiknya angka inflasi. “Perhiasan emas sedang mengalami lonjakan harga yang cukup pesat,” ujar Dwi Astuti.
Sementara itu komoditas lain yang turut menyumbang angka inflasi diantaranya tomat 0,20 persen, ikan selar/tude 0,06 persen. Daging ayam ras, ikan cakalang/ikan sisik, kopi bubuk masing-masing menyumbang angka inflasi sebesar 0,05 persen. Ikan ekor kuning 0,04 persen, pisang 0,03 persen serta cabai merah menyumbang angka inflasi sebesar 0,02 persen. (lyd/mg-08)
Comment