Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Gorontalo didorong untuk agar bisa menembus pasar ekspor. Apalagi, sejumlah produk UMKM Gorontalo, ternya banyak diminati sejumlah negara.
Terkait dengan itu, pembinaan dan pengembangan UMKM terus dilakukan, salah satunya melalui Gebyar UMKM Gorontalo yang digelar Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, bekerjsama dengan Pemprov Gorontalo, dan Dekranasda Gorontalo, berlangsung di Belle li Mbui Kota Gorontalo, Sabtu (24/4).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, Bambang Satya Permana, pada pembukaan Gebyar UMKM mengatakan, BI terus memperkuat peran UMKM, apalagi selama ini UMKM terbukti tangguh menghadapi krisis, seperti saat pandemi Covid 19. Kata dia, bersama stakeholder terkait, BI terus meningkatkan daya saing UMKM.
Misalnya, melalui kurasi produk unggulan UMKM, sebagai langkah untuk kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas UMKM. Dalam kurasi yang dilakukan, BI mengelompokkan UMKM binaan dalam empat kategori, yaitu UMKM Potensial, UMKM Sukses, UMKM Digital, dan UMKM Ekspor.
Menurut Bambang, sejumlah komoditas produk UMKM telah menembus pasar ekspor dan diminati sejumlah negara. Misalnya kain sulam khas Gorontao karawo yang laris di Malaysia, Uni Emirat Arab (UEA), dan Turki. Ada juga produk teh duan sirsak yang telah diekspor ke Taiwan. Ia menyebut, produk olahan berbahan dasar jagung juga masuk dalam daftar komoditas ekspor.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail yang hadir dalam kegiatan itu memberi apresiasi terhadap dukungan Bank Indonesia terkait pengembangan UMKM di Gorontalo. Apalagi BI kata dia telah melakukan klasifikasi UMKM. “Sudah benar, kepala BI (mengungkapkan) mengkualifikasi para UMKM itu, jadi kita bersemangat memberi bantuan ke UMKM,”ujar Gubernur Gorontalo.
Kedepan kata dia, anggaran Pemerintah melalui Dinas Kumperindag, juga akan fokus pada pemantaun, sebab menurut Gusnar, pemerintah juga telah banyak menyalurkan bantuan untuk UMKM. “Kita cek, bantuan bermanfaat atau tidak. Teman-teman DPRD juga bisa ikut memantau,”katanya.
Lebih lanjut Gusnar mengatakan, kegiatan seperti Gebyar UMKM merupakan langkah tepat untuk mematik semangat UMKM untuk maju dan berkembang. “Saya berharap kualitas UMKM makin hari makin beranjak naik, salah satunya dalam bentuk gebyar,”terangnya.
Sementara itu, Gebyar UMKM yang menampilkan ratusan pelaku usaha itu juga menjadi momentum awal (kick off) Hulondalo Art and Craft Festival, yang nantinya digelar September 2025. (tro)












Discussion about this post