Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Bank Indonesia (BI) Gorontalo bersama Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) dan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) Provinsi Gorontalo menyelenggarakan Kick Off Ekosistem Ekonomi Syariah Gorontalo, berlangsung di Pondok Pesantren Hubulo, Kabupaten Bone Bolango, Jumat(14/3).
Kegiatan ini dirangkaikan dengan buka puasa bersama yang turut diikuti 1000 santri Pesantran Hubulo, dengan tujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Gorontalo melalui edukasi dan digitalisasi keuangan syariah di lingkungan pesantren.
Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Bambang Satya Permana, dalam kesempatan itu menegaskan bahwa pemilihan Pondok Pesantren Hubulo sebagai lokasi peluncuran program bukan tanpa alasan. Menurutnya, pesantren memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi syariah di Gorontalo.
“Ke depan, bahan ajar ekonomi dan keuangan syariah yang disusun bersama Kanwil Kemenag dan guru madrasah, akan diperkuat dengan praktik kewirausahaan bagi santri. Kami berharap ini akan melahirkan lebih banyak pengusaha muda berbasis ekonomi syariah dari lingkungan pesantren,” jelas Bambang. Sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem ekonomi syariah, Bank Indonesia bersama mitra terkait meluncurkan tiga program utama:
1. Program Ekonomi Keuangan Syariah Masuk Sekolah (POSKO)
Memberikan edukasi ekonomi syariah bagi pelajar dan santri agar lebih memahami konsep dan manfaat sistem keuangan berbasis syariah.
2. Digitalisasi Pondok Pesantren
Mendorong penggunaan QRIS untuk transaksi di pesantren dan rumah ibadah guna mendukung sistem pembayaran digital yang lebih praktis dan efisien.
3. Pengembangan Kantin Halal
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya produk halal di lingkungan pesantren dan madrasah, sehingga menciptakan ekosistem halal yang lebih luas.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara BI Gorontalo, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, serta Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN) Gorontalo.
Selain peluncuran program, acara ini juga diisi dengan sesi edukasi tentang ekonomi syariah dan digitalisasi keuangan. Edukasi mengenai Cinta Rupiah disampaikan oleh Muh Rianto Gobel, Bonardo Sianida, dan Gus Muhammad Ali Fikri.
Dalam sesi interaksi, beberapa santri mengajukan pertanyaan terkait perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional, serta solusi penukaran uang koin pecahan Rp200 yang tidak lagi diterima di minimarket.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Ustaz Abdurrahman Abubakar Bahmid, diakhiri dengan pembacaan zikir dan doa bersama menjelang waktu berbuka puasa.
Acara ini dihadiri oleh santri dari tiga pondok pesantren, yaitu Pondok Pesantren Darul Qur’an Moosalamati, Pondok Pesantren Miftahul Huda Kwandang, Pondok Pesantren Al Baroqah.
Hadir pula sejumlah pejabat dan tokoh penting, diantaranya Direktur Eksekutif KDEKS Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki, S.Sos., M.Si, Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) HEBITREN Provinsi Gorontalo, Hj. Rachmayanti Monoarfa, dan Kabid PAPKIS Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Hj. Fitriyani Humokor, M.Pd.
Dengan adanya program ini, diharapkan pesantren dapat menjadi motor penggerak ekonomi syariah di Gorontalo serta melahirkan lebih banyak wirausahawan muda yang berbasis ekonomi syariah. (mg-05/ mg-06/ mg-08/ mg-12)












Discussion about this post