Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Puluhan warga di Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, ditimpa musibah pada bulan Ramadan. Hujan deras yang mengguyur Kota Gorontalo, akhir pekan lalu, memicu bencana longsor di Kecamatan Dumbo Raya.
Akibatnya 10 rumah yang dihuni 37 jiwa, tertutup longsor. Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Tapi puluhan warga itu, dipastikan tak bisa berlebaran di rumah sendiri pada Idul Fitri mendatang. “Iya, benar ada 10 rumah warga rusak terkena longsor kejadiannya dua hari lalu,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Gorontalo Dandi Datau, Sabtu (8/3/2025).
Bencana longsor itu terjadi di puncak Lotu, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo pada Kamis (6/3) sore. Dandi mengatakan longsor akibat hujan deras beberapa hari terakhir. “Penyebab itu sampai longsor karena hujan seharian dan lokasi berbahaya puncak dekat dengan pegunungan material longsor dari atas gunung,” jelasnya.
Dandi mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun sebanyak 37 jiwa dari 14 kepala keluarga (KK) dilaporkan terpaksa mengungsi. “Iya, alhamdulillah tidak ada korban jiwa karena kejadian sore hari. Yang rumahnya rusak parah itu sudah mengungsi di rumah keluarganya 14 KK, 37 jiwa,” terang Dandi.
BPBD sudah turun langsung melakukan asesmen terkait dampak yang timbul akibat longsor. Dia meminta warga untuk tetap waspada menghadapi cuaca buruk banjir dan longsor. “Kami berharap warga disana tetap waspada, pemerintah juga terus standby mengecek kondisi dan laporkan ke pemerintah setempat jika ada kejadian-kejadian longsor,” pungkasnya.
Sementara berdasarkan pengakuan salah seorang warga korban longsor Tritanti Maruf longsor terjadi tiga kali dalam satu malam. Longsor pertama diperkirakan terjadi sekitar pukul 09.00 Wita malam. Menyusul longsor kedua sekitar pukul 01.00 dini hari. Saat itu pasir yang berjatuhan sudah mulai banyak dan hampir menyentuh rumah-rumah warga.
Puncaknya terjadi sekitar pukul 03.00 Wita dini hari. Dari kejauhan Tanti mendengar suara yag sangat keras, pasir telah menenggelamkan dua rumah. Rumah milik Tanti dan rumah Iwan Lahaku. “Jam 9 malam itu, torang langsung lari. Waktu itu mati lampu kong hujan deras, so tidak pikir barang-barang tinggal baju di badan air di depan deras sakali. Pokonya lari kase selamat diri,” kenang Tanti.

Pagi hari pasca longsor terjadi Pemerintah Kota datang menyalurkan bantuan. Tanti mengaku mendapat bantuan berupa alas tidur, dan panci. Untuk tetap bertahan hidup saat ini Tanti hanya bisa tinggal di warung yang dia sewa perbulan dengan berjualan makan.
“Bikin sedih itu sekarang, somo lebaran torang yang sebelumnya ada, sekarang tidak punya apa-apa. Pemerintah datang hanya ba foto, habis itu pulang. Katanya saya tidak layak dapat bantuan. Dorang tidak mau data saya, mungkin kerena beda dukungan wali kota,” kata dia
Saat ini dirinya meminta bantuan pengadaan ekskapator untuk mengeruk pasir yang menimbun rumahnya. Ia berharap masih ada barang yang bisa diselamatkan. Isi dalam rumah mulai dari TV, sofa, kulkas empat pintu, perhiasan dan ijazah, dan berkas penting lainya tertimbun.
“Saya pe anak pe ijazah torang ada gale, dia kemarin mo ba daftar kuliah. Baju-baju torang berusaha gale. Tapi yang lain, kursi, kukas, semua masih tertimbun. Total kerugian ratusan juga barang-barang di dalam lengkap dan mahal-mahal,” tutupnya.
Pemerintah Kota Gorontalo sendiri telah memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir dan longsor di Kompleks Lotu, Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel, Jumat (7/3).
Indra menyatakan bahwa meskipun bantuan yang diberikan tidak terlalu banyak, ia berharap hal itu dapat sedikit meringankan beban masyarakat yang terkena bencana. “Bantuan ini memang tidak banyak, tapi saya berharap bisa memberikan sedikit keringanan bagi masyarakat yang terdampak,” ujar Indra dengan penuh harap.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bantuan yang diberikan berupa bahan pangan dan pakaian, yang merupakan kebutuhan mendesak, dan berasal dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Gorontalo.
Menurut Irwansyah Taha, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Gorontalo, bantuan yang disalurkan merupakan salah satu langkah konkret dalam rangkaian program kerja dinas yang bertujuan untuk mendorong pemberdayaan masyarakat.
Dalam situasi darurat ini, Dinas Sosial hanya dapat memberikan bantuan yang sangat diperlukan, yakni pakaian dan makanan, agar kebutuhan dasar korban bencana dapat segera tercukupi,” ujar Irwansyah Taha, Kepala Dinas Sosial Kota Gorontalo. (rmb)











Discussion about this post