Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Muara Tirta Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo hingga kini terus menggenjot perbaikan kerusakan pipa transmisi air baku 500 dan 200 mm menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA) kapasitas 150 dan 40 liter/detik.
Pipa tersebut rusak akibat hanyut disapu luapan air sungai Bone yang mengakibatkan tebing sungai Bone khususnya di wilayah Botu Kecamatan Dumbo Raya longsor belum lama ini.
Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Muara Tirta Kota Gorontalo, Lucky Paudi, ST, M.Si, kepada Gorontalo Post mengatakan, bahwa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat di social media terkait terganggunya distribusi air ke rumah-rumah warga.
Hal ini bukan tanpa sebab, namun terdapat permasalahan urgen yakni kerusakan pipa transmisi air baku 500 dan 200 mm menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA) kapasitas 150 dan 40 liter/detik akibat dihantam luapan sungai bone.
“Perlu kami informasikan kepada masyarakat bahwa kami tidak tinggal diam begitu saja dengan adanya kerusakan pipa transmisi ini. Namun, kami berupaya dengan sekuat tenaga bekerja siang dan malam memperbaikinnya. Bahkan saya sendiri terjun langsung ke lapangan mengecek progres pekerjaan agar berkualitas dan cepat selesai,”kata Lucky Paudi.
Lebih lanjut Lucky Paudi mengungkapkan, saat ini pekerjaan sudah masuk pada tahapan interkoneksi jaringan pipa transmisi air baku & distribusi utama. Pihaknya didampingi Lurah dan aparat Kelurahan Botu telah bernegosiasi dengan pemilik lahan untuk relokasi jaringan pipa yang rusak melewati lahan warga. Target pekerjaan interkoneksi jelas Lucky hingga 24 Februari.
“Insya Allah sebelum bulan Ramadhan Instalasi beroperasi normal. Untuk sementara IPA tersebut dalam keadaan OFF Produksi karena masih dalam proses pekerjaan. Adapun wilayah terdampak meliputi Kecamatan Dumbo Raya, Hulonthalangi dan sebagian Kota Selatan dan Kota Barat.
Untuk pelayanan ke wilayah terdampak sementara dilayani dari IPA Desa Tanggilingo Kecamatan Kabila, Bone Bolango dan sebagian menggunakan mobil tanki air. Terakhir Lucky Paudi mengakui bahwa biaya perbaikan pipa transmisi yang rusak tidak sedikit yakni mencapai ratusan juta rupiah.
“Ya, Kalau untuk pengadaan accesories pipa diameter 400 & 500 mm sekitar Rp 103 Juta. Ditambah ongkos kirim via udara. Ada juga biaya kerohiman untuk masyakat yang punya lahan untuk relokasi pipa kurang lebih Rp 29 Juta. Kami berharap pekerjaanya cepat selesai sesuai target. Kami mohon maaf dengan adanya gangguan ini,”tandas Lucky Paudi. (roy)









