Gorontalopost.co.id, GORUT — Seiring dengan berkembangnya media massa hingga di jaman modern saat ini. Masyarakat mulai diperkenalkan dengan ilmu-ilmu jurnalistik.
Tidak terkecuali kalangan pelajar juga mulai dibekali ilmu kewartawanan tersebut. Hal ini dilakukan agar publik tau, seperti apa kerja para jurnalias serta bisa menyaring berita-berita atau informasi mana saja yang tidak benar atau hoaks.
Seperti yang dilakukan Mahasiswa jurusan bahasa dan sastra indonesia Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang sedang melakukan PLP 2 di sekolah SMA Negeri 7 Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) menyelenggarakan program kegiatan diklat jurnalistik. Pelatihan tersebut diikuti 36 siswa-siswi. Di antara peserta tersebut yaitu perwakilan dari masing-masing kelas.
Pada materi pelatihan yang menggabungkan teori dan praktek, mencakup pengenalan tentang dunia jurnalistik, kode etik jurnalistik, manajemen media, teknik reportase, teknik menulis berita, dan teknik jurnalistik fotografi yang menghadirkan pemateri Dr. Herman Didipu, S. Pd., M.Pd selaku dosen FSB.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam dunia jurnalistik, serta mendorong para siswa untuk lebih aktif dalam menghasilkan tulisan yang berkualitas. Materi yang disampaikan salah satunya adalah teknik menulis berita agar bisa memperhatikan hasil karya tulis.
Kepala SMA Negeri 7 Gorontalo Utara ibu Yusniarti J. Ekie, mengungungkapkan, kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan siswa tentang dunia jurnalistik serta meningkatkan kemampuan menulis mereka, yang nantinya bisa berguna, tidak hanya dalam pendidikan tetapi juga di kehidupan sehari-hari.
“Siswa-siswi kita perlu dilatih untuk menjadi penulis yang baik, karena kemampuan menulis adalah salah satu keterampilan penting di era digital ini. Dengan mengikuti diklat ini, mereka diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk menciptakan tulisan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain sesi teori, para peserta juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung penulisan berita dan wawancara. Para siswa antusias mengikuti berbagai simulasi yang dirancang untuk mengasah kemampuan mereka dalam melaporkan suatu peristiwa dengan gaya jurnalistik yang baik dan benar.
Diklat ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Salah satu peserta, Fina, mengungkapkan bahwa acara ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan keterampilan menulisnya.
“Saya senang bisa mengikuti diklat ini karena banyak belajar tentang cara menulis berita yang tepat dan bagaimana melakukan wawancara yang profesional. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus diadakan,” tuturnya.
Dengan suksesnya pelaksanaan diklat jurnalistik ini, diharapkan akan muncul lebih banyak siswa yang tertarik untuk mendalami dunia jurnalistik dan mengembangkan bakat menulis mereka ke jenjang yang lebih tinggi. (Tr-76)











