Jembatan Swadaya Molowahu Mulai Dimanfaatkan

Gorontalopost.co.id, LIMBOTO — Tak kunjung mendapatkan kepastian dari pemerintah daerah, warga Desa Molowahu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo akhir dengan suka rela secara swadaya membangun jembatan yang menghubungkan Desa Molowahu dan Donggala dan diresmikan, Kamis (16/1).

Kepala Desa Molowahu Irwandi Ibrahim saat dikonfirmasi mengakui jika memang jembatan yang ambruk saat banjir di tahun 2021 kemarin tak kunjung diperbaiki akibat tak ada anggaran dari Pemerintah daerah.

“Jembatan yang ambruk pada 2021 ini merupakan satu-satunya penghubung antara Desa Molowahu Kecamatan Tibawa menuju Desa Dunggala Kecamatan Pulubala, dan sebagian Kecamatan Bongomeme, keberadaan jembatan ini sangat penting untuk mendukung perekonomian warga, khususnya dalam mengangkut hasil pertanian dan kebutuhan sehari-hari,” ungkap Irwandi.

DIkatakannya, sejak rusaknya jembatan tersebut warga sekitar terus melakukan pembenahan sukarela dengan menggunakan bahan seadanya yakni dari batang kelapa.

“Tetapi warga sudah jenuh karena sudah tiga kali kami ganti tak bertahan lama ambruk kembali jembatan daruratnya, alhasil warga berembuk untuk melakukan swadaya dan mengganti bahan yang lebih baik lagi,” ungkap Irwandi.

Lanjut dikatakannya hanya memerlukan waktu 18 hari untuk pelaksanaan pekerjaannya pun dengan swadaya yang melibatkan masyarakat.

“Walaupun memang kami mendatangkan tim tehnis untuk perencanaannya dengan Dinas PU dan BPBD dan itu yang kita ikuti di lapangan walaupun tidak sepenuhnya, karena kita melihat sesuai kemampuan dari bahan yang ada di lapangan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk penggunaan besi dan model lasnya tetap menggunakan para tenaga yang punya lisensi dan sertifikat bukan sembarang orang yang direkrut.

“Ini keempat kalinya kami lakukan swadaya dan kali ini sudah menggunakan besi, karena warga sudah bosan ganti bahan kelapa terus ditambah resikonya besar sekali karena ini adalah akses satu-satunya ditambah setiap hari banyak siswa yang terpaksa melintas lewat atas tanggul yang sangat beresiko saat musim hujan,” jelas Irwandi.

Ia menambahkan, alhamdulillah walaupun dengan swadaya bisa terlaksana walaupun idenya baru dimulai pertengahan bulan desember kemarin dan alhamdulillah sampai saat ini bantuan masih terus masuk dan masih terus mengharapkan bantuan, karena masih diperlukan untuk membangun dan memperkuat bronjong dan memasang sling untuk tahan lama jembatannya dan masih butuh biaya.

“Alhamdulillah berkat swadaya baik itu uang, bahan termasuk alat-alat yang dipinjamkan termasuk genset dan juga kerjasama warga yang kalau ditotalkan semua itu mencapai hampir Rp 160 juta,” ungkap Irwandi.

Ia pun berharap dengan adanya jembatan swadaya yang lebih representative bisa memberikan rasa aman bagi warga dalam melakukan aktifitasnya serta fasilitas perekonomian bagi warga. (Wie)