Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Presentase penduduk miskin di Gorontalo terus menyusut, penurunan angka kemiskinan di Gorontalo kali ini bahkan yang terendah dalam sejarah Gorontalo.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, merilis data terbaru kemiskinan di Gorontalo, pada Rabu, (15/1) yang menunjukkan jumlah penduduk miskin Gorontalo di angka 170,03 ribu orang.
Angka itu berkurang 7,96 ribu orang pada Maret 2024 dengan 14,57 persen. Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, dalam rilisnya mengatakan, kendati wabah Covid-19 melanda dan sempat mengakibatkan naiknya angka kemiskinan di Gorontalo, namun seiring bergantinya waktu hal tersebut berangsur mengalami penurunan.
“Angka 13,87 persen merupakan angka terendah sepanjang sejarah Gorontalo. Jadi angka kemiskinan Gorontalo terus mengalami penurunan,”kata Mukhanif. Rabu, (15/01).
Dia menegaskan, naik turunnya harga makanan akan sangat mempengaruhi pergerakan garis kemiskinan. Peran komoditas makanan dalam pembentukan garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan.
“Selama Maret 2024 sampai dengan September 2024, garis kemiskinan meningkat sebesar 3,08 persen yaitu dari Rp473,006 per kapita per bulan pada Maret 2024 menjadi Rp487,578 per kapita per bulan pada September 2024,”urainya.
Dari sisi persentase penduduk miskin menurut wilayah di Provinsi Gorontalo tercatat angka penurunan kemiskinan terjadi diwilayah perdesaan. Jumlah penduduk miskin diwilayah perdesaan tercacat ada 177,99 ribu orang pada Maret 2024.
Sementara pada September 2024 angka tersebut mengalami perubahan menjadi 170,03 ribu orang. Kondisi ini berbanding terbalik diwilayah perkotaan.
Jumlah penduduk miskin diperkotaan mengalami kenaikan.Pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin perkotaan berada di angka 25,46 ribu orang. Angka ini naik menjadi 28,49 ribu orang pada September 2024.
Pj. Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menyambut baik angka tersebut. Ia menilai perekonomian Gorontalo tumbuh baik seiring inflasi yang berhasil ditekan dan daya beli masyarakat yang terjaga.
“Data ini menunjukkan bahwa semua elemen masyarakat bergerak, bekerja sesuai dengan profesinya. Alhamdulillah sepanjang tahun 2024 satu satunya provinsi yang deflasi hanya Gorontalo,” kata Rudy.
Selain angka kemiskinan Gorontalo yang mengalami penurunan, BPS juga merilis perkembangan gini ratio Provinsi Gorontalo yang masuk pada kategori ketimpangan rendah diangka 16,57.
Di mana perkotaan masuk pada kategori rendah, sedangkan wilayah perdesaan adalah kategori sedang. Gini ratio menjadi salah satu komponen yang mempengaruhi penurunan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo. (tro/lyd)