Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah di Gorontalo, kemarin (8/1), memicu bencana alam. Sejumlah wilayah di Gorontalo diterjang banjir bandang. Seperti di Desa Libungo, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango.
Banjir yang merupakan kiriman air gunung, menerjang pemukiman warga yang berada di kaki gunung. Bahkan memprihatinkan lagi salah satu sungai tadah hujan meluap hingga masuk kerumah warga yang berada di pinggirannya.
Kepala pelaksana BPBD Bonbol Achril Babyonggo dihubungi awak media membenarkan banjir menerjang di Kecamatan Suwawa Selatan. Beberapa wilayah itu seperti di desa Bondaraya dan desa Libungo. Pihaknya pun langsung bergerak melakukan upaya penanggulangan.
Bahkan uniknya disaat bergerak menuju lokasi banjir, BPBD masih sempatnya membantu menguras air yang menggenangi salah satu rumah yang sedang hajatan di Suwawa. Dengan alat penyedot air upaya pengurasan cepat ditangani.
“Pokoknya siapa saja yang minta tolong kebetulan saat itu kami sementara persiapan ke Suwawa Selatan. Bersama tim balai Sungai kami turun alhamdulilah kami tiba air cepat surut dijembatan, ” ujarnya.
Sementara itu, Halim Nasir salah satu warga Libungo mengaku banjir yang menerjang desanya sudah dianggap hal biasa bagi warga. Sebab banjir sudah jadi langganan setiap kali hujan. Banjir bahkan sudah terjadi cukup lama.
“Merasa terganggu sih karena membuat tidak nyaman, tiap hujan pasti was-was karena mau banjir jadi selalu bikin tidak tenang, saat orang lain tidur lelap kalau malam hujan kami justru siaga terus, ” keluhnya.
Halim berharap ada upaya pemerintah melakukan penanggulangan secara permanen. Sebab terbukti sudah banyak rumah menjadi korban tergenang air.
Saking derasnya air membawa material lumpur tanah dan pasir sehingga tak hanya mengotori dan menggenangi rumah saja tapi membuat endapan yang menumpuk. Akibatnya rumah warga tertutup material.
Salah satu bukti parahnya banjir bandang itu termasuk rumah orang tua Halim yang sekarang terpaksa dibiarkan karena material kini mulai meninggi menutup dinding rumah.
“Mungkin perbaikan permanen untuk pembuatan tanggul yang mengarah sampai sungai mungkin. Karena ini tanggul yang ada biar digali dalam tapi kalau banjir tertutup ulang, ” keluhnya. (csr)