Program Makan Bergizi Gratis Mulai Diterapkan, 2882 Siswa di Kota Gorontalo Jadi Sasaran Perdana

Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Program makanan bergizi gratis Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Rakabuming Raka, mulai diterapkan di seluruh Indonesia tak terkecuali di Gorontalo, Senin (6/1/2024).

Di Provinsi Gorontalo sendiri, Pemerintah mulai melaksanakan uji coba perdana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, yaitu di Kota Gorontalo dengan target 3000 penerima manfaat setiap hari. Kegiatan perdana dilakukan di tiga sekolah yakni, SD Negeri 74 Kota Tengah, SMP Negeri 8 Kota Gorontalo dan SMK Tridharma dengan total 2.882.

Salah satu siswa Nabila Saputri Lahabu, mengatakan sangat antusias dan senang dengan adanya program ini. Dengan ini dirinya bisa lebih hemat saat di sekolah, karena sudah tidak lagi memikirkan untuk makan apa saat jam istirahat nanti.

“Jadi hemat ya, karena saya tidak bawa bekal dari rumah jadi tiap hari itu saya beli makanan berat tapi sekarang sudah tidak lagi, mungkin hanya jajan,” jelasnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Lukman Kasim menambahkan bahwa, program makanan gratis ini ada upaya Pemerintah dalam untuk menghasilkan generasi muda yang betul-betul kedepan dia bisa memberikan kontribusi yang baik bagi peningkatan kemajuan bangsa ini.

“Pertama begini indonesia punya cita-cita besar dan pada tahun 2045 itu kita ingin mencapai generasi emas. Oleh karena itu persiapannya sudah harus dari sekarang. Makanan bergizi gratis ini menjadi bagian untuk bagaimana kita menyiapkan sumber daya Indonesia antara lain peserta didik agar mereka tumbuh jadi generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” jelasnya ketika diwawancara

Terakhir dirinya menyampaikan bahwa kegiatan perdana ini dilakukan untuk uji coba, yang kemudian akan dievaluasi untuk memahami lebih dalam proses pola yang ideal, efisien, dan efektif sehingga program ini tepat sasaran.

“Hari ini kami baru mencoba, dan untuk secara menyeluruh saya belum bisa sampaikan waktunya. Karena persiapan uji coba ini masih akan dievaluasi lagi. Saya memahami ini dalam proses mencari pola yang ideal, efisien, dan efektif kemudian sasaran tercapai,” pungkasnya (Tr-76)