Tujuh Mahasiswa di Skorsing Satu Semester

Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Diduga melakukan pelanggaran terhadap pelaksanaan Bakti Sosial (Baksos) yang tidak memiliki izin dari pihak Fakultas, tujuh mahasiswa Jurusan Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG), di skorsing selama satu semester.

Ketujuh mahasiswa tersebut adalah Selvana Y Umar, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UNG Periode 2023-2024, Abd Aswar La Ode Dangkua, Ketua HMJ Teknik Sipil FT UNG Periode 2023-2024, Arya Ramadhan Patilima, Ketua HMJ Teknik Elektro FT UNG Periode 2023-2024, Moh Sayub Kaluku Ketua HMJ Teknik Arsitektur FT UNG Periode 2023-2024, Mustakim Lalesa, Ketua HMJ Teknik Informatika FT UNG Periode 2023-2024, Lismawati S Dai Ketua HMJ Nirmana PSRD FT UNG Periode 2023-2024, Sapriyanto S Hamzah, Ketua HMJ Teknik Industri FT UNG Periode 2023-2024.

Dekan Fakultas Teknik, Dr, Ir Sardi Salim M,Pd.mengatakan bahwa pelaksanaan baksos yang dilakukan di luar kampus tersebut, tidak memiliki izin dan tanpa sepengetahuan pimpinan fakultas, jurusan, maupun program studi. Pasalnya, baksos yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa tersebut, dinilai mengandung kekerasan bagi mahasiswa baru.

“Kegiatan itu namanya memang bunyinya baksos, tapi selama ini kegiatan itu isinya bukan bakti sosial tapi lebih banyak kegiatan yang bersifat perploncoan. Dan sesuai rapat Senat Fakultas bahwa kegiatan itu kami larang dari tahun 2021 karena sifatnya sudah perpeloncoan bahkan sampai ada pemukulan ke mahasiswa baru,” jelas Sardi Salim ketika diwawancara awak media, di ruang kerjanya, Jum’at (3/1/2025

Lanjut, dirinya menambahkan bahwa adanya insiden kerasukan massal pada kegiatan baksos sebelumnya, yang turut membahayakan kesehatan mahasiswa. Dan pelanggaran yang terjadi pada kegiatan baksos Desember 2024 menjadi puncak permasalahan.

““Skorsing ini berarti nilai mereka di semester ganjil tidak akan diakui, meskipun mereka sudah mengikuti ujian. Sistem secara otomatis memblokir nilai mereka,” tambahnya

Tak hanya skorsing, sangsi lain yang diberikan yakni seluruh organisasi mahasiswa (Ormawa) di Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo dibekukan hingga 2025. “Organisasi mahasiswa ini seharusnya mendukung akademik dan prestasi, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Karena itu, kami bekukan sementara hingga tahun depan untuk pembenahan,”

Terakhir Sardi menegaskan meski sempat ada upaya negosiasi dari pihak mahasiswa, keputusan tersebut tetap dijalankan. Dan dirinya berharap praktik perpeloncoan tidak ada lagi di masa mendatang. “Keputusan ini sudah final karena merupakan hasil rapat pimpinan fakultas yang melibatkan semua ketua jurusan dan wakil dekan,” pungkasnya (Tr-76)