Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Marten Chandra, akhirnya terpilih kembali sebagai Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Provinsi Gorontalo periode 2024-2029 dalam dalam Musyawarah Daerah (Musda) II yang digelar di rumah makan Marly, Rabu (18/12/2024).
Pembukaan Musda yang salah satu agendanya pemilihan Ketua ini dihadiri langsung Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Dr. Ir. Aryanto Husain, MMP, kepala maskapai di Gorontalo, travel dan pihak terkait lainnya.
Saat diwawancarai Gorontalo Post, Marten Chandra mengatakan, Asita telah menyiapkan sejumlah program untuk memajukan kepariwisataan daerah. “Dalam Musda ini ada agenda untuk laporan pertanggungjawaban pengurus lama, pembahasan program kerja pengurus setelahnya dan pemilihan ketua Asita baru 2024-2029. Setelah pemilihan ketua pemilihan kepengurusan. Kebetulan saya terpilih kembali jadi Ketua DPD Asita Provinsi Gorontalo Periode 2024-2029,” ungkapnya.
Ia memberikan contoh program untuk memajukan kepariwisataan adalah dengan menyediakan paket paket wisata dengan harga terjangkau dan terus membangun kerjasama dengan semua pihak, termasuk pemerintah. “Untuk kerjasama dengan pemerintah terutama dinas pariwisata sudah kita jalin cukup lama, dan sampai saat ini kerjasamanya terjalin dengan baik,” tuturnya.
Marten membenarkan, dalam memajukan pariwisata tak bisa hanya mengandalkan dana pemerintah saja namun butuh keterlibatan swasta sehingga apa yang diharapkan bisa tercapai. “Misalnya event event nasional yang ada di Gorontalo, itu kita usulkan ke pemda alangkah baiknya disayembarakan ke pihak ketiga yang sudah go internasional, biarkan pihak ketiga yang mengelola, nanti pemda yang menerima royaltinya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Dr. Ir. Aryanto Husain, MMP saat memberikan sambutan mengatakan pariwisata Gorontalo tidak kalah dengan daerah lain. Hanya saja Gorontalo harus bisa menyajikan pariwisata yang berkualitas. Dimana ada 3 persoalan yang dihadapi yakni mindset pariwisata Gorontalo belum sama dengan daerah lain. “Ini perlu didorong menjadi agenda seting. Paling tidak ketika tamu tiba dibandara, ada cara kita untuk menjamunya,” katanya.
Kemudian membangun sarana dan prsarana harus terlibat semua pihak untuk sama sama bergerak dan paling penting mendorong investasi masuk. “Membangun kepariwisataan tidak hanya bergantung pada dana pemerintah, tetapi perlu kita dorong investasi,” jelasnya dan berharap Musda II Asita Provinsi Gorontalo bisa dijadikan momen konsolidasi kembali mitra pariwisata dalam membangun kepariwisataan Gorontalo.(dan)









