Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Ketergantungan masyarakat terhadap perangkat teknologi handphone (HP) sudah sangat tinggi. Bahkan sudah hampir menyamai ketergantungan perokok terhadap rokok.
Pemilik HP seakan tak rela bila HP-nya tak berfungsi hanya gara-gara baterainya habis. Karena itu, berbagai cara akan dilakukan agar HP-nya bisa terus hidup walau dalam situasi listrik padam. Fenomena di masyarakat ini terlihat saat listrik di Gorontalo padam total dalam dua hari terakhir, sejak Rabu (11/12).
Di Desa Lombongo, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, salah satu warga, Rianti Daut, menjadi sorotan setelah rumahnya diserbu tetangga yang ingin mengisi daya ponsel mereka.
Rianti memiliki satu mesin generator yang menjadi penyelamat di tengah pemadaman. “Dari tadi malam hingga pagi hari, para tetangga bergantian mendatangi rumah untuk mengisi daya HP yang sudah lowbat,” ujarnya saat diwawancarai Gorontalo Post.
Rianti menambahkan, setiap tetangga yang mengisi daya HP dikenakan biaya Rp 5.000. Meskipun tidak ada tarif resmi, mereka tetap membayar untuk membantu membeli bahan bakar.
“Penghasilan dari pengisian daya HP sudah cukup untuk membeli beberapa liter BBM untuk mesin generator, dengan total pendapatan mencapai ratusan ribu rupiah selama pemadaman,” tambahnya.
Meskipun mendapatkan keuntungan, Rianti berharap pemadaman listrik PLN segera diatasi, mengingat dampaknya yang besar bagi aktivitas sehari-hari warga yang bergantung pada aliran listrik. “Kami sangat membutuhkan listrik untuk menjalani kehidupan sehari-hari,” tutupnya.
Saat terjadi pemadaman listrik, jaringan internet di wilayah itu juga padam. Sehingga memaksa warga untuk pergi ke kampung sebelah yang berjarak 5 KM demi mendapatkan sinyal. (tha)










