Gorontalopost.co.id, GORUT – Para petani jagung yang ada di wilayah Gorontalo Utara (Gorut), mengaku mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini, sehingga membuat tanaman jagung mereka banyak yang rusak dan mati.
Miswan Akude, warga Desa Bualemo, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara mengatakan, pihaknya kembali merasakan kerugian besar akibat bencana alam yang melanda wilayahnya.
Dalam kurun waktu 10 hari terakhir, tanaman jagung miliknya mengalami nasib sial. Sebagian besar tanaman mati akibat terik matahari yang menyengat, sementara sisanya yang tumbuh di dekat sungai terendam banjir.

“Saya sudah menanam jagung ini selama setahun, berharap bisa panen dengan hasil yang baik. Namun, cuaca ekstrem membuat semuanya hancur. Jagung yang di gunung mati karena panas, sedangkan yang di dekat sungai terendam banjir,” ungkapnya.
Banjir yang melanda wilayah tersebut merupakan kejadian yang sering terjadi. Sebelumnya, Miswan Akude juga pernah mengalami kerugian besar akibat banjir yang merendam tanaman jagungnya. “Ini sudah kejadian kedua kalinya dalam setahun. Kerugian yang saya alami cukup besar,” ungkapnya.
Dengan adanya peristiwa itu, Miswan beserta petani lainnya berharap agar ada bantuan dari pemerintah, sehingga mereka bisa melakukan aktivitasnya kembali.
“Yang namanya bencana, tidak bisa kami persalahkan. Oleh karena itu, kami hanya berharap agar pemerintah bisa membantu kami dan mencarikan solusi penanganan kedepannya, agar tidak terjadi lagi yang namanya banjir atau genangan air dikebun-kebun,” harap Miswan beserta para petani jagung lainnya. (mg-12)









