Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Sebanyak 2.443 anak di Kota Gorontalo dikabarkan tidak sekolah. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, rincian Anak Tidak Sekolah (ATS) yakni anak belum pernah sekolah berjumlah 1.115 orang, kategori anak yang DO atau tidak aktif berjumlah 807 orang, serta kategori anak yang lulus tidak melanjutkan berjumlah 521 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Lukman Kasim mengatakan meski jumlah anak tidak sekolah di Kota Gorontalo paling terendah se- Povinsi Gorontalo, namun hal ini mendapatkan penanganan yang serius dari Disdik.
“Data ini sungguh mengundang semua pihak, oleh karena itu dinas Pendidikan untuk mengambil langkah engan melaksanakan rapat koordinasi bersama pihak sekolah, camat, lurah dan pihak-pihak terkait. Sehingga tidak ada lagi anak putus sekolah di Kota Gorontalo,” ujar Lukman
Lanjut Lukman pun membeberkan faktor penyebab ATS diantaranya adalah masalah ekonomi. Banyak keluarga di Kota Gorontalo yang menghadapi kesulitan ekonomi sehingga Pendidikan anak menjadi prioritas yang terabaikan. Juga faktor budaya yang menganggap bahwa pendidikan bukanlah kebutuhan utama.
“Aksebilitas pendidikan juga mempengaruhi, karena ada beberapa wilayah tertentu yang memiliki keterbatasan akses terhadap fasilitas Pendidikan, baik dari sisi infrastruktur maupun ketersediaan tenaga pendidik,” tambahnya
Terakhir dirinya mengatakan bahwa untuk menangani ATS ini, Disdik siap memfasilitasi anak-anak yang putus sekolah apapun caranya agar mereka memenuhi hak Pendidikan.
“Kecuali mereka yang sudah menikah dan memiliki pekerjaan tetap, barangkali ini tidak bisa dipaksakan lagi,” pungkasnya.(Tr-76)











