Gorontalopost.co.id, GORONTALO — Sidang pleno rekapitulasi perhitungan suara KPU Kabupaten Gorontalo menetapkan pasangan calon bupati-wakil bupati Gorontalo, Sofyan Puhi-Tony Junus sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Gorontalo. Sidang pleno berlangsung dari Selasa pagi (3/12) hingga Rabu dinihari (4/12), di gedung Baitul Izzah Kelurahan Dutulanaan Kecamatan Limboto.
Sofyan Puhi-Tonny Yunus memperoleh 84. 742 suara. Disusul pasangan Roni Sampir-Adnan Entengo 79.615 suara. Selanjutnya pasangan Hendra Hemeto-Wasito Sumawiyono memperoleh 50.526 suara. Kemudian pasangan Syam T Ase-Sohidin mendapatkan 19.255 suara.
Pasangan Sofyan Puhi-Tony Yunus unggul di 10 Kecamatan yakni Kecamatan Batudaa, Batudaa Pantai, Telaga Biru, Pulubala, Limboto Barat, Tilango, Biluhu, Telaga Jaya, Bilato dan Dungaliyo. Sementara pasangan Roni-Adnan menang di lima kecamatan yakni Kecamatan Limboto, Telaga, Tibawa, Bongomeme dan Tabongo.
Pasangan Hendra-Wasito menang di empat kecamatan yakni Kecamatan Boliyohuto, Tolanggohula, Mootilango dan Asparaga. Sementara pasangan Syam-Sohidin mempunyai suara di semua kecamatan.
Ketua KPU Kabupaten Gorontalo Windharto Bahua bersyukur pleno penetapan pemenangan sudah selesai walau memakan waktu yang cukup lama. “Alhamdulillah berjalan aman, lancar walaupun memang sedikit alot, tetapi alhamdulillah semua berjalan lancar,” ungkap Windharto.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyelenggara yang sudah bekerja maksimal selama ini hingga selesainya pelaksanaan Pilkada. “Terima kasih untuk semua dan maaf jika ada salah dan khilaf,”ucap Windharto.
Soal 22 wilayah yang terindikasi dilakukan perhitungan suara lanjutan (PSL), Windharto mengatakan PSL dilakukan jika terjadi bencana alam, banjir atau lainnya sehingga perhitungan ditunda, dimana disaat perhitungan suara memang kondisi hujan di sejumlah TPS sehingga perhitungan suaranya di relokasi ke tempat lebih aman dan beban dari genangan.
“Tetapi pelaksanaan perhitungan suaranya dilaksanakan saat itu juga, hanya waktunya yang molor, sehingga tidak ada TPS yang menunda perhitungan dan tidak ada PSL,” tandas Windharto. (wie)