Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Keberadaan ibu kota nusantara (IKN) di Sepaku, Kalimantan Timur, menjadi topik menarik bagi para kandidat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Gorontalo, pada debat kandidat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo, Rabu (20/11).
IKN sendiri oleh pemerintah, belum resmi sebagai ibukota negara, dan masih menjadikan Jakarta sebagai ibukota. Hal itu lantaran keputusan Presiden pemindahan ibukota tak kunjung ditetapkan.
Terkait dengan kesiapan Gorontalo menopang IKN, para kandidat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur kompak sepakat, dengan mempersiapkan Gorontalo sebagai daerah penyangga. Apalagi melalui pelabuhan Anggrek, Gorontalo Utara, jarak ke IKN hanya memakan waktu beberapa jam saja.
“Kita gunakan semua yang kita miliki untuk IKN, kita suplai pangan, beras, jagung,”ujar cagub nomor urut tiga Hamzah Isa, menjawab pertanyaan moderator, terkait strategi dalam menopang kebutuhan di IKN. Hamzah Isa meyebut, kebutuhan lain seperti kerkil dan batu, sudah disuplay oleh Sulawasi Tengah.
Sementara, cawagub Abubakar Bahmid menambahkan, Gorontalo dapat melakukan pengembangan pertanian dengan teknologi, termasuk pengembangan sapi. “Kita punya sejarah pengiriman sapi (ke Kaltim), kita harus kembalikan kejayaan sapi ternak Gorontalo,”ujarnya.
Begitu pun paslon nomor urut 4, Gusnar Ismail- Idah Syahidah, keduanya juga memastikan mempersiapkan Gorontalo sebagai penopang IKN. “Gorontalo punya potensi besar sebagai daerah penyangga. Kita lakukan itu dengan penguatan infrastruktur, memperluas jaringan transportasi udara luat darat yang terhubung dengan IKN,”ujar Idah.
Dalam kesempatan itu, Gusnar Ismail menambahkan, sapi ke IKN, pihaknya tidak lagi mengirim sapi hidup ke Kaltim untuk menopang IKN, tapi harus sudah dalam bentuk daging dan olahanya. “Kali ini (sapinya) tidak hidup, tapi daging sapinya yang kita kirim,”ujar Gusnar.
Dengan begitu peternak di Gorontalo lebih terberdayakan. “Oleh sebab itu rakyat Gorontalo sangat antusias dengan pengembangan ternak sapi yang telah kami programkan,”ujar Gusnar. Sementara itu, paslon nomor satu, Tony Uloli- Marten Taha, tak menyentil pengiriman sapi ke IKN. Kendati begitu keduanya juga mempersiapkan Gorontalo sebagai daerah penyangga IKN.
“Sebagai penunjang IKN, komoditas kebutuhan IKN disuplai dari Gorontalo, maka perlu kembangkan diversifikasi produk, produk pertanian dan perikanan agar dapat memenuhi kebutuhan pasar, terutama IKN,”ujarnya. Selain itu, kata dia, adalah penguatan rantai pasok, dan sinkronisiasi kebijakan. “Perlu ada forum koordinasi regional, apalagi ada alur laut kepulauan indonsia,”tandas Marten.
Hal yang sama juga disampaikan paslon nomor dua, Nelson – Kris, yakni sepakat mepersiapkan Gorontalo sebagai penunjang IKN. “Lahan kita luar biasa, kita harap Gorontalo jadi lumbung pangan, kita tingkatkan prorduktivitasnya,”kata Nelson.
Selain itu, ia juga mempersiapkan Gorontalo sebagai lumbung peternakan, yang pusatnya ada di Kabupaten Boalemo. Makanya, dalam program peternakan untuk menopang IKN, ia mengaku akan mepersiapkan 20 ribu sapi untuk dikembangkan masyarakat. (tro)










