Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Pelaksanaan debat terbuka kedua antar pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo, yang dilaksanakan di gedung Misfalah, Kabupaten Gorontalo, Rabu (13/11) memanas. Pada debat kali ini, empat pasangan calon saling adu program dan makin terang-terangan melayangkan serangan terhadap rival.
Dimulai dari pertanyaan pasangan nomor urut satu Syam-Sohidun yang menanyakan program Rp 5 miliar setiap kecamatan kepada pasangan Sofyan Puhi-Tony Junus.
Menurut Syam, dengan APBD saat ini mustahil anggaran Rp 5 miliar/kecamatan. Tiap OPD hanya Rp 200 juta. Makanya kami dalam menyampaikan visi misi sangat hati-hati dan masuk akal. “Jadi harus realistis dengan struktur APBD saat ini,” jelas Syam.
Namun pernyataan ini dibalas oleh Sofyan. Menurutnya, pihaknya telah mendesain anggaran Rp 5 miliar/kecamatan. Sebagai pemimpin harus mempunyai solusi dengan maksimalkan pendapatan daerah dan memprioritaskan program secara maksimal.
“Prioritas belanja dan program kami belum tentu prioritas calon lainnya. Karena prioritas yang kami laksanakan dan optimalkan sudah kami hitung dan ada formulasinya ,” tegas Sofyan.
Sofyan pun tak kalah dengan calon lainnya, menurut Sofyan saat ini pembangunan Kabupaten Gorontalo masih perlu dikembangkan, SDM yang masih kurang, penanganan stunting yang masih harus digenjot serta peningkatan ekonomi masyarakat yang masih terpuruk.
“Jika tiga Paslon lainnya masih menjabarkan programnya dan didapati masih ada jalan yang rusak, pelayanan publik yang belum optimal dan lainnya, pertanyaan saya anda bertiga kemana selama ini, sebagai Ketua DPRD, wakil Bupati dan Sekda,” tanya Sofyan yang disambut riuh tepuk tangan pendukung nomor urut dua.
Pernyataan Sofyan ini ditanggapi oleh calon Bupati nomor urut 3 Roni Sampir. Menurut Sampir di pemerintahan mereka memang tidak sama dengan pemerintahan sebelumnya.
“Karena di pemerintahan kami beda dengan sebelumnya bahkan di periode kami saat ini ada beberapa anggaran besar yang harus dialokasikan seperti pemilihan kepala daerah, terjadinya covid yang memperorak porandakan ekonomi,”tegas Roni.
Sementara itu pasangan nomor urut 4 calon Bupati Hendra Hemeto mengaku, jika yang lainnya masih menjanjikan program, mereka sudah melakukannya.
“Untuk penurunan angka stunting sudah kami lakukan dan saat ini angka stunting sudah turun dengan kerjasama bersama forkopimda dan juga bekerjasama dengan PKK dan dasawisma,” tandas Hendra.
Plt KPU Kabupaten Gorontalo, Windharto Bahua mengakui pada pelaksanaan debat kedua ini memang sedikit lebih atraktif. Para calon dan juga pendukung. “Mungkin karena subtema yang lebih spesifik terkait pembangunan, kesehatan dan pendidikan,” jawab Windharto.
Windharto juga berterima kasih kepada semua pihak yang tetap menjaga pelaksanaan debat berjalan dengan lancar, aman dan damai. “Meskipun masing masing pendukung saling adu yel-yel, namun semua berjalan dengan tertib dan aman,” tandas Windharto. (wie)










