Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Ini sudah jadi tren di hampir seluruh DPRD. Bahwa dua hari di awal pekan yaitu Senin dan Selasa, para wakil rakyat di DPRD berada di kantor.
Pada hari-hari berikutnya sudah melakukan perjalanan dinas entah luar maupun dalam daerah. Tak ayal saat ada unjuk rasa atau masyarakat yang datang ke DPRD untuk bertemu dengan wakil rakyat selain pada Senin atau Selasa, tak ada anggota DPRD yang ditemui.
Saat rapat membahas optimalisasi kinerja antara pimpinan Deprov, pimpinan fraksi dan pimpinan AKD, fenomena ini ikut dibahas. Rupanya, para wakil rakyat yang baru dilantik sekitar dua bulan lalu itu, ikut merasa risih dengan fenomena ini.
“Ini sudah jadi bahan obrolan di masyarakat. Di warung kopi, masyarakat menyoroti ini. Anggota DPRD hanya berkantor dua hari di awal pekan,” ujar Wakil ketua Deprov Ridwan Monoarfa dan Ketua Fraksi Golkar Paris Jusuf.
Olehnya keduanya meminta agar sorotan ini bisa disikapi oleh Deprov Gorontalo dengan mengatur formula kerja sehingga tidak terkesan tak ada anggota Deprov yang berkantor selain hari Senin dan Selasa.
“Mungkin bisa diatur tidak semua anggota DPRD melakukan perjalanan dalam dan luar daerah secara bersamaan. Nanti bergiliran ada pimpinan maupun AKD yang berangkat dan stay di kantor,” ujar Ridwan dan Paris yang diamini oleh semua anggota Deprov.
Ketua Deprov Thomas Mopili lalu menyarankan solusi yang harus diambil menyikapi fenomena ini. “Saya minta ada masukan dan saran dari teman-teman,” ungkap Thomas.
Anggota Deprov dari Fraksi Golkar Fikram Salilama menawarkan agar pengaturan perjalanan dinas di serahkan kepada masing-masing AKD. “Jangan terikat rapat-rapat harus Senin dan Selasa. Boleh hari lain. Agar ada anggota DPRD yang tetap di kantor. Jadi pengaturannya diserahkan kepada AKD,” saran Fikram yang diamini oleh seluruh anggota Deprov. (rmb)










