logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Paling Pedas

Lukman Husain by Lukman Husain
Thursday, 24 October 2024
in Disway
0
BYD Denza--

BYD Denza--

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh:
Dahlan Iskan

 

BARU kali ini saya ke Tiongkok lewat Bali. Terbang dulu ke Bali. Turun di Guangzhou. Kemarin. Jatuhnya lebih murah. Sedikit. Pun dibanding dari Jakarta ke Guangzhou. Pun ditambah harga tiket dari Jakarta ke Bali.

Awalnya saya heran. Begitu banyak orang kulit putih di ruang tunggu pesawat Nan Hang di gate dua Ngurah Rai. Aneh. Orang kulit putih dari Bali ke Guangzhou. Siapa mereka. Sebegitu menariknyakah Guangzhou bagi orang kulit putih. Sampai sepertiga penumpang Bali-Guangzhou itu berkulit putih.

Related Post

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Hemat Syarikah

Saya boarding duluan. Tengah malam. Tempat duduk saya di depan. Dekat koridor. Saya bisa melirik setiap penumpang yang lewat di sebelah kursi saya. Saya lirik paspor orang-orang kulit putih itu. “Oh…,” kata saya dalam hati. Itu paspor Rusia. Lalu ada juga paspor Ukraina.

Saya baru sadar: jarak Moscow-Bali bisa lebih dekat lewat Guangzhou. Tinggal lurus ke tenggara. Transit di Guangzhou. Pasti juga lebih murah. Lebih singkat waktunya.

Lewat Bali juga kami maksudkan agar bisa mendarat di Guangzhou pagi buta. Tidak ada jurusan lain yang bisa tiba di Guangzhou pukul 05.00. Perjalanan ini harus efisien waktu. Kami punya janji pukul 09.00 pagi. Masih sempat mampir sarapan sebentar: bubur ikan, ceker ayam, cakue, dan teh China.

Pukul 10.00 acara di Guangzhou selesai. Kami harus ke Foshan, kota kabupaten sekitar 50 km di selatan Guangzhou. Ada janji di salah satu pabrik di Foshan. Mereka yang menjemput kami di Guangzhou. Bisa nebeng gratis mobil mereka.

Pucuk dicinta Denza yang tiba. Tidak mengira saya dijemput mobil listrik terbaru BYD. Jenis Denza. Yang tahun lalu saya lihat kali pertama di Ningde –kota paling utara provinsi Fujian. Yakni saat saya ke pabrik baterai terbesar di dunia di kota itu. Lalu saya lihat lagi kali kedua di pameran mobil di Jakarta.

Di dua kesempatan itu saya hanya bisa lihat-lihat. Pegang-pegang. Raba-raba. Kali ini saya akan menungganginya. Bentuk Denza sangat mirip Alphard-nya Toyota. Luarnya. Dalamnya. Yang beda adalah teknologinya. Denza ini mobil listrik.

Begitu banyak layar di dalam mobil ini. Pun sandaran tangannya: berlayar. Kecil. Yakni layar sentuh untuk menyetel apa saja: posisi tempat duduk, posisi sandaran, menjengatkan sandaran kaki, memajukan, memundurkan dan… ini dia; sentuhan agar tukang pijat mulai bekerja.

Dengan menyentuh gambar tertentu, sandaran kursi berubah menjadi tukang pijat. Ada tiga pilihan jenis pijat. Tinggal pilih: pijatan atas-bawah, kanan-kiri, atau jenis penggerayangan.

Di samping kursi itu ada lubang. Cukup untuk handphone. Tempat HP. Begitu HP ditaruh di situ otomatis charging.

Sehari penuh kemarin saya bersama Denza. Setelah kunjungan ke pabrik di Foshan kami meneruskan perjalanan ke Shenzhen. Foshan-Shenzhen sekitar dua jam. Tentu makan siang dulu: masakan asli provinsi Hunan. Pedas. Serba ikan air tawar.

“Mulai tahun ini masakan Hunan terpilih sebagai masakan terpopuler di Tiongkok,” ujar pemilik pabrik yang mentraktir makan siang. “Mengalahkan masakan Sichuan,” tambahnya.

Rasanya ia objektif. Ia bukan orang Hunan. Ia asli Henan. Provinsi Hunan, Henan dan Sichuan saling berbatasan. Juga saling bersaing dalam hal pedas-pedasan.

Hunan punya motto ”tidak takut pedas”. Henan punya motto: ”pedas tidak takut”. Motto Sichuan ”takut tidak pedas”.

“Jadi, mana yang paling pedas?” tanya saya.

“Tergantung orang mana yang menjawab. Bagi saya masakan Hunan paling pedas,” jawabnya.

Saya juga sering ditanya: di Indonesia masakan mana yang paling pedas. Padang? Ambon? Manado? Jawab saya setegas Prabowo: Manado!

Saya salah. Yang paling pedas saat ini ada dua: Said Didu dan Roy Suryo!

Sepanjang perjalanan Foshan-Shenzhen saya banyak bertanya soal mobil-mobil listrik di Tiongkok.

“Itu mobil listrik Huawei,” ujar teman dari Shenzhen yang memegang kemudi Denza sambil menunjuk mobil yang melaju di sampingnya. Bentuknya, sekilas, mirip jeep Mercy. Mereknya: Aito. Ini kali pertama saya melihat Aito di jalan raya.

“Naik Aito dari Foshan ke Shenzhen bisa tanpa kemudi,” ujarnya. Di jalur itu garis-garis menanda di aspal sudah memungkinkan untuk mobil swakemudi. Tapi Aito di sebelah itu tetap dikemudikan orang.

Di jalur ini saya juga kali pertama melihat mobil listrik Xiaomi melaju di jalan raya. Terlihat keren full. Bentuknya mirip mobil mewah Porsche buatan Jerman. Juga swakemudi –kalau berani.

“Dua tahun lagi semua mobil listrik produksi Tiongkok bisa swakemudi,” ujarnya.

“Berarti kalau mau beli mobil jangan sekarang? Tunggu dua tahun lagi?” tukas saya.

“Tidak begitu. Itu hanya soal software. Mobil Denza yang sekarang ini pun bisa di update. Seperti update program di HP,” jawabnya.

Denza. Ancaman baru bagi Alphard di Indonesia.(*)

Tags: Catatan Harian DahlanDahlan IskanDiswayHarian Dahlanharian diswayTulisan Dahlan

Related Posts

Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Sugiri Sancoko dan reog Ponorogo-Foto: Dokumentasi Pemkab Ponorogo-

Meritokrasi Ponorogo

Monday, 10 November 2025
Next Post
Dahlan Iskan foto bersama di resto hot pot bubur di Tiongkok.--

Aplikasi Sopir

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.