Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada bulan September tahun 2024 sebanyak 24 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami deflasi atau penurunan harga. Sedangkan 14 provinsi lainnya mengalami inflasi termasuk Provinsi Gorontalo yang menyumbang angka inflasi sebesar 0,39 persen.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif mengatakan, Provinsi Gorontalo di bulan September 2024 mengalami inflasi year on year (y-o-y) sebesar 2,78 persen. Dua daerah terbesar di Provinsi Gorontalo masing-masing Kota Gorontalo mengalami inflasi yoy 2,44 persen, sementara Kabupaten Gorontalo mengalami inflasi yoy tertinggi sebesar 3,07 persen.
“Untuk inflasi bulan kebulan atau month to month (m-t-m) Provinsi Gorontalo mengalami rata-rata kenaikan harga sebesar 0,39 persen. Sementara secara year on year (yoy) atau inflasi tahun ketahun mencapai 2,78 persen dan secara tahun kalender atau year to date sebesar -1,24 persen,”kata Mukhamad Mukhanif dalam gelaran konferensi perss. Selasa,(1/10) di ruang Dulohupa BPS Provinsi Gorontalo.
Mukhanif menuturkan, Kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi (yoy) ada pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,10 persen. Pakaian dan alas kaki mencapai 3,28 persen. Perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,03 persen, kesehatan 1,97 persen, transportasi 0,02 persen, kelompok rekreasi, olahraga dn budaya 1,40 persen.
“Sementara kelompok pendidikan 0,54 persen. Penyedia makanan, minuman/restoran 3,03 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya capai 2,72 persen,”jelasnya.
Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi (yoy) pada September 2024 antara lain; beras, roti manis, ikan layang/ikan benggol, ikan malalugis/ikan sorihi, ikan asap, cumi-cumi, telur ayam ras, pisang, kelapa, terong, cabai merah dan rawit, kacang panjang, daun bawang, bawang merah, bawang putih, gula pasir, kue basah, kopi bubuk, the, sigaret kretek mesin (SKM), Sigaret putih Mesin (SPM) baju kaos tanpa kerah/ Tshirt pria, sandal karet pria, tarif air PDAM, upah asisten rumah tangga, nasi dengan lauk, ikan goring, es dan emas perhiasan.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi (yoy) diantaranya; mie kering instat, ikan cakalang,/ikan sisik, ikan ekor kuning, ikan tuna, kangkung, tomat, tahu mentah , air kemasan, bahan bakar rumah tangga, dan popok bayi seklai pakai/diapers. (lyd)












Discussion about this post