Gorontalopost.co.id, GORONTALO – Gempa magnitudo 6,4 yang mengguncang wilayah Gorontalo, Selasa (24/9) dinihari, tak hanya membuat warga panik. Tapi juga membuat sejumlah gedung porak poranda.
Seperti PAUD Menara Ilmu Limboto yang rusak akibat gempa, termasuk pagar sebuah dealer di Limboto yang ambruk. Di Boalemo, dinding kaca gedung Universitas Ichsan Pohuwato kampus Tilamuta, juga dilaporkan pecah.

Pantauan awak media, di sekolah PAUD Menara Ilmu yang mengalami kerusakan cukup parah. Sebuah ruang besar yang disekat menjadi beberapa bagian kelas itu porak poranda akibat plafonya yang roboh dan mengakibatkan siswa diliburkan dan tidak ada pembelajaran.
“Memang hanya satu ruangan besar tetapi ada dua ruangan yang memang porak poranda tertimpa plafon yang jatuh dan semua ornament di ruang kelas tersebut rusak,” kata salah seorang guru yang enggan dikorankan.
Sementara itu Kasie Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Nova Naki mengakui, memang ada insiden gempa dan akibat gempa itu PAUD Menara Ilmu ambruk plafonnya dan kami sudah langsung turun mendatangi TKP.
“Alhamdulillah saat gempa belum ada siswa. Kami sudah liburkan siswa. Karena kami masih membersihkah reruntuhan plafon ini agar segera bisa dilakukan aktifitas lagi untuk proses belajar mengajar,” ungkap Nova.
Lanjut dikatakan Nova, sebenarnya sejak dari tahun 2023 plafon itu sudah mulai bocor. Kerusakan itu sudah i diperbaiki dengan dana BOS. “Itukan Gypsum, sehingga kena tetesan air pasti berat dan bertumpuk, bahkan sebelum plafon itu ambruk memang sudah bertumpuk basahnya dan ada guncangan langsung runtuh,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk PAUD menara Ilmu sendiri terdiri dari 8 rombongan belajar, yakni 5 kelompok B dan 3 Kelompok A dan TK ini sendiri terdiri dari beberapa layanan , yakni TK PAUD. SPS dan penitipan anak.
“Yang paling parah adalah lima rombel untuk kelas B,” jelasnya. Diketahui bangunan ini adalah bangunan gedung Marten Liputo yang sudah direnovasi menjadi gedung PAUD Menara Ilmu.
“Memang renovasi bangunan ini saat covid-19, jadi sekitar tahun 2020an, tetapi memang bukan renovasi dari program Diknas, namun insya allah kedepan akan sama kita benahi agar proses belajar mengajar menjadi maksimal,” tandasnya.
Secara terpisah Kepala BPD Kabupaten Gorontalo Udin Pango saat dimintai informasi terkait bangunan yang porak poranda akibat gempa, mengaku belum mengkantongi data. “Biasanya kalau ada yang rusak langsung ada laporan, ini tidak ada,” tandas Udin.(Wie)











Discussion about this post