Gorontalopost.co.id – Salah seorang siswa di SMK Negeri I Gorontalo masuk rumah sakit diduga usai pesta Minuman Keras (Miras) bersama sejumlah rekannya di sekolah., Selasa (10/9/24) sore. Kejadian ini sempat viral di media sosial setelah salah seorang rekan korban merekam kejadian yang dialami korban.
Ada sejumlah vidio yang beredar, vidio pertama berdurasi 12 detik yang memperlihatkan korban yang diketahui bernama Rayan itu berusaha bangkit dengan posisi duduk di tanah. Namun, korban tak berdaya bankit karena dalam kondisi lemas. Terdengar juga teriakan keras dari rekan korban dalam vidio itu.
Dalam vidio kedua berdurasi 8 detik memperlihatkan korban yang masih mengenakan seragam sekolah sudah pingsan dengan posisi tengkurap.
Tampak salah seorang rekannya yang mengenakan kaos oblong celana warna putih berusaha menarik tangan korban agar bangun. Karena sudah tidak bangun bangun sehingga rekan korban tersebut mengambil air di ember dan menyiramkan ke tubuh korban.
Adegan sebelumnya salah seorang rekan korban yang lain tampak melayangkan tendangan ke arah korban yang sudah pingsan. Juga terdengar jelas suara rekannya yang lain tampak memaki sembari mengatakan, “Kalau lombo nya usah minum dengan torang,”ujar rekannya.

Vidio lain menunjukan korban yang sama sekali tidak berdaya tampak sudah mengeluarkan cairan berwarna hitam kemerahan lewat mulut.
Pihak keluarga dengan akun Al Riana mengunggah sebuah foto korban di Facebook yang sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Gorontalo. Al Riana mengunggah status mendoakan korban lekas sembuh.
Ya Allah nak, Semoga lekas pulih nunu aa ba kuat nunu aa, Setang butul dpe taman2 in, memang biadab, Proses ke jalur hukum Yun Lamatenggo, Auto totofore nanawauuuuh Malah kejadian dlm skolah lagi baru cm mo minta maaf bgtu sj?? Oooh tidaaaak,”demikian unggahan status Al Riana.
Hal ini menuai reaksi netizen, ada yang mendoakan kesembuhan korban, ada juga yang meminta agar kejadian ini dilaporkan ke polisi untuk diproses sesuai hukum berlaku.
Sementara itu Yun Lamatenggo ibu kandung korban dalam postingannya di Facebook menilai ada perundungan dan pembulyan terhadap anaknya. Ia pun merasa keberatan dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.
“Mohon maaf, saya terpaksa speak up kejadian kondisi anak saya saat ditemukan sudah tidak sadar di belakang sekolah,,, luar biasa kejamnya dunia pendidikan sekarang,” tulis Yun Lamatenggo dalam akun Facebooknya.
Yun juga merekam anaknya saat dilarikan ke rumah sakit dengan mulut berbusa. “SMK Negeri 1 Gorontalo,, Luar Biasa” tulis Yun di facebook.

Kepala Sekolah SMK I Gorontalo Sumitro K. Panto, ketika dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimannya dari Wakasek Kesiswaan, bahwa korban tidak dikeroyok melainkan hanya mabuk Minuman Keras (miras) bersama sejumlah rekannya yang lain.
“Dari hasil interogasi ke sejumlah siswa yang ada saat kejadian, bahwa mereka tidak menganiaya korban, melainkan hanya minum Miras sama-sama, tapi korban mabuk berat sehingga tidak bisa bangun lagi,”ungkap Sumitro.
Lebih lanjut Sumitro mengaku, setelah melihat vidio tersebut, sama sekali tidak ada tindak penganiayaan terhadap korban. Untuk itu Sumitro mengimbau kepada semua pihak untuk tidak berspekulasi lebih jaun, kerana masalah ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian. “Ya, biarlah polisi yang menentukan apakah ini ada unsur pidana penganiayaan atau tidak,”jelas Sumitro.
Ketika disinggung soal Miras yang lolos masuk sekolah, Sumitro mengakui bahwa hal itu sudah diluar dari pengontrolannya. “Ketika mereka bawa miras ke sekolah sulit kami mengontrol karena begitu banyaknya siswa di sekolah hingga ribuan.
Apalagi kejadian itu sudah sore hari di jam pulang sekolah, dan kejadiannya di kantin paling belakang sekolah,”ungkap Sumitro sembari menegaskan, jika nanti terbukti siswannya terlibat pidana penganiayaan atau perundungan/pembulyan, maka tentu pihaknya akan memberikan sanksi yang tegas. “Untuk sanksinya nanti akan kami lihat dari tingkat kesalah yang mereka lakukan,”tutup Sumitro. (roy)











Discussion about this post