Gorontalopost.co.id, KWANDANG – Salah seorang oknum guru agama yang bekerja di salah satu sekolah yang ada di Gorontalo Utara, kini harus tinggal dibalik jeruji besi, setelah dilaporkan atas kasus dugaan tindak pidana pencabulan oleh orang tua korban.
Kapolres Gorontalo Utara, AKBP Andik Gunawan,S.I.K melalui Kasat Reskrim AKP Mohamad Adam,S.H yang disampaikan oleh Kanit PPA, Aipda Eris Novianto,S.H,M.H menjelaskan, oknum guru yang juga ustadz tersebut bernama IA (39). Yang bersangkutan diduga telah melakukan pencabulan terhadap Bunga (Samaran,red) yang masih berusia tujuh tahun.
“Jadi, awalnya korban yang kenal dengan sang ustadz atau oknum guru ini, datang meminta uang Rp 5 ribu, saat pelaku selesai ambil air wudhu. Pada saat itu pelaku menyampaikan kepada korban, bahwa uangnya ada di rumahnya dan korban bisa mengambil uang itu di rumah,” ungkap Aipda Eris.
Ditambahkan pula, setelah itu pelaku mengajak korban ke rumahnya. Di rumahnya itulah, pelaku melakukan tindakan pencabulan terhadap korban. Hal itu pun kemudian diketahui oleh orang tua korban dan dilaporkan ke Polres Gorontalo Utara.
“Saat ini tersangka dan barang bukti telah kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri Gorontalo Utara, untuk diproses lebih lanjut. Yang bersangkutan kami jerat dengan Pasal 82 ayat 1, 2 junto Pasal 76 E Undang-Undang nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang.
Ancaman Pasal 82 ayat 1 yakni 15 tahun penjara, tetapi karena pelaku adalah tenaga pendidik, maka dikenakan pemberatan ditambah ancaman hukuman sepertiga sebagaimana ayat 2. Jadi, ancaman hukuman maksimalnya yakni 20 tahun penjara. Untuk langkah selanjutnya, tinggal menunggu proses persidangan,” pungkasnya saat diwawancarai di ruang kerja, Senin (9/9). (kif)











Discussion about this post