Gorontalopost.id, MARISA – Bandar Udara Panua, Kabupaten Pohuwato, sudah mulai beroperasi sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 22 April 2024 yang lalu. Ketika itu, Jokowi menumpangi pesawat dengan type ATR.
Kini, kondisi bandara hanya baru satu maskapai, yakni SAM Air, dengan pesawat Twin Otter DHC 6-300, dengan rute Gorontalo – Pohuwato – Palu, (pulang-pergi).
Awalnya, maskapai ini melayani dua kali sepekan, tapi belakangan tinggal satu kali dalam seminggu, dipicu sepinya penumpang.
Kendati begitu, pengembangan Bandara Panua terus lakukan, yakni dengan menambah 200 meter panjang landasan pacu. Penambangan panjang landasan pacu ini, juga menjadi janji Presiden Jokowi saat peresmian lalu.
Plt Kadis Perhubungan Pohuwato, Mohamad Huntoyungo, membenarkan adanya rencana penambahan panjang landasan pacu bandar Panua, bahkan realisanya dipastikan tahun depan.
Kata dia, Pemda Pohuwato telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, terkait rencana penambahan panjang runway bandara Panua. Hasilnya, anggaran penambahan panjang landasan paju akan ada pada tahun anggaran 2025.
“Penyampaian Pak Kadis (Kadis Dishub Provinsi, Jamal Nganro), untuk anggaran penambahan runway Bandara Panua dari Kemenhub sudah pasti pada tahun anggaran 2025,”ujarnya.
Sebelumnya, pada saat peresmian bandara, April lalu, Presiden Jokowi memang menyoroti panjang landasan pacu yang terasa pendek, karena hanya 1.200 meter. Kondisi itu kata dia, membuat Pesawat jenis ATR masih kesulitan mendarat.
“Saya lihat kalau 1.200 (meter) itu nanggung, didarati ATR full, enggak bisa. Ini tadi saya naik ATR, karena pesawat kepresidenan enggak bisa mendarat, pesawat perintis. Oleh sebab itu, tadi saya perintah di terminal tadi, runway-nya harus ditambah panjang lagi, sehingga ATR full bisa masuk ke Pohuwato. Ya, paling lambat tahun depan, kalau bisa tahun ini, insya Allah,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu harapan yang sama juga disampaikan Bupati Syaipul Mbuinga, kata dia, kondisi landasan pacu yang ‘pendek’ membuat pesawat seperti ATR tidak melirik bandara Panua.
“Olehnya sudah harus ditambah panjang runway agar pesawat ATR dengan kapasitas seat 72 penumpang bisa masuk untuk kenyamanan para penumpang,” ujar Saipul.
“Kan kalau pesawat ATR itu masuk, yang rute langsung ke Manado atau ke Makassar, ke IKN, sudah bisa pakai pesawat itu. Dan para pejabat yang dinas luar akan diarahkan pakai pesawat itu,”terangnya. (tro)











Discussion about this post