Gorontalopost.id – DISWAY.ID – Kabar duka menyelimuti Indonesia, mantan Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz meninggal dunia. Hamzah Haz meninggal dunia pada usia 84 tahun di RSAPD Gatot Subroto. Jenazah almarhum saat ini sedang dibawa ke rumah duka, Jl. Tegalan, Mataraman, Jakarta Timur.
“Innalillahi wainna ilaihi roji’uuun. Telah wafat DR. KH. Hamzah Haz pada jam 09.30 di RSAPD Gatot Subroto. Saat ini Almarhum sedang diproses dimandikan utk kemudian disholatkan di Mesjid milik Beliau, Jl Nenas, Bogor,” tulis politikus PPP Syaifullah Tamliha saat dikonfirmasi wartawan.
Nama Hamzah Haz dikenal luas sebagai Wakil Presiden RI ke-9 yang mendampingi Megawati Soekarnoputri pada saat itu. Lantas, seperti apa sosoknya dan sepak terjang sebelum diangkat menjadi wakil presiden Republik Indonesia?
Melansir dari situs Perpusnas, Hamzah Haz lahir pada 15 Februari 1940 di Ketapang, Kalimantan Barat. Sejak duduk di bangku SMP, Hamzah terkenal sangat aktif berorganisasi.
Setelah lulus SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) di Pontianak tahun 1961, ia menjadi seorang wartawan di salah satu surat kabar Pontianak dan jadi Pemimpin Umum Harian Berita Awau. Setelahnya, Hamzah merantau ke wilayah Yogyakarta dan menempuh pendidikan di Akademi Koperasi.
Dari pengalamannya berorganisasi sejak SMP, ketika kuliah pun ia juga turut aktif mengikuti organisasi dengan jadi aktivis di Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar di Yogyakarta. Kala itu, ia sempat menjadi ketua organisasi periode 1962 hingga 1965.
Namun, di tahun 1965 Hamzah kembali ke kampung halamannya, Pontianak dan melanjutkan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura dengan mengambil jurusan ekonomi perusahaan. Pada tahun 1965 hingga 1971, ia menjadi ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kalbar.
Selain aktif di dalam kampus, Hamzah juga mengikuti organisasi di luar kampus dengan menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat.
Bahkan, Hamzah Haz juga sempat menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat. Saat Partai NU melebur ke PPP (Partai Persatua Pembangunan) di tahun 1971 karena kebijakan fusi dan penyederhaan partai politik, Hamzah terus melanjutkan kiprahnya di dunia politik.
Tak sampai situ, ia juga terpilih jadi anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dari Kalbar tahun 1971. Karena karier politiknya melonjak naik saat di PPP, ia dilantik jadi Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Kalbar sampai tahun 1982.
Hamzah Haz terus berkecimpungan di dunia politik, sampai akhirnya menjadi salah anggota DPR hingga tahun 1990-an, yaitu ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selama dua periode tahun 1992-1997 dan 1997-1998.
Pada tahun 1998, Hamzah diangkat sebagai Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Model (BKPM) di Kabinet Presiden BJ Habibie. Sebagai hasil Pemilu 1999, terbentuklah kabinet pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.
Di tanggal 29 Oktober 1999, Hamzah Haz ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin).
Hingga akhirnya, karier politik Hamzah makin naik dan pada 26 Juli 2001 ia terpilih sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-9. Namun kini, mantan Wakil Presiden ke-9 tersebut telah pergi untuk selamanya pada 24 Juli 2024.(disway)
Comment