Empat Kecamatan Terdampak Luapan Air Danau

Gorontalopost.id, LIMBOTO — Warga yang terdampak luapan air danau Limboto semakin meluas, dan ketinggian air pun sudah semakin meningkat hingga mendekati atau rumah warga.

Pantauan Gorontalo Post, Selasa (9/7) jumlah warga yang terdampak banji semakin meluas, seperti perbatasan Keluarahan Hunggaluwa dan Bolihuangga pun sudah terdampak air danau, tepatnya di lingkungan 7. Warga mengakui jika kondisi banjir seperti ini pernah terjadi di tahun 2000 silam.

”Kalau melihat kondisi yang ada saat ini, sama seperti kejadian di tahun 2000 silam, di mana air sudah tidak bisa terserap ke dalam tanah lagi dan tidak bisa lagi mengalir akibat saluran air yang penuh.

Apalagi melihat saat ini, intensitas curah hujan yang turun sudah melebihi daya tampung, sehingga air sulit untuk terserap dan mengalir serta menjadi genangan yang ketinggiannya bervariasi, mulai dari betis, pinggang orang dewasa, bahkan tak lama lagi akan mencapai atap rumah warga,” ungkap Risman Djafar, warga Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya.

Ditambahkan pula, saat ini warga yang jarang terdampak banjir kini rumahnya ikut tergenang. Artinya, volume air baik disaluran, di danau hingga di dalam tanah, tak mampu lagi menyerap.

”Jika masih akan turun hujan, diperkirakan ketinggian air akan terus naik dan sebarannya pun akan semakin meluas. Kami berharap hari ini tak akan turun hujan,” harap Risman.

Hal senada diungkapkan Rian Ali, warga Kelurahan Kayubulan yang ikut merasakan dinginnya terendam air danau. Menurutnya, air di sini lama surut dan juga berbau, tetapi tidak ada pilihan lain selain bertahan untuk menjaga barang-barang agar tidak hanyut.

“Kami berharap bantuan dari warga yang sudi membantu, karena kami membutuhkan air bersih untuk diminum dan makanan, sebab dengan kondisi saat ini, kami tidak bisa memasak,” paparnya.

Bagian kedaruratan BPBD Limboto, Ipep Buheli menyampaikan, ada empat kecamatan yang terdampak akibat luapan Danau Limboto yakni, Kecamatan Limboto, Tilango, Tabongo dan Batudaa dengan jumlah 2.316 KK, 7.888 Jiwa dan 2.026 unit rumah.

”Saat ini kami masih terus mendata dan mendirikan tempat pengungsian bagi warga yang terdampak banjir seperti di dataran tinggi serta masjid,” jelasnya.

Sementara anggota Tagana Cipto mengemukakan, pihaknya masih terus mendistribusikan makanan kepada warga yang terdampak banjir. ”Sebanyak 2.000 makanan siap saji kami masak dan distribusikan kepada warga terdampak banjir,” tandas Cipto. (Wie)

Comment