Gorontalopost.id, GORONTALO – Kurban di pelosok desa lebih membutuhkan dari pada kurban di kota. Kita tidak dapat menyangkal lagi bahwa penduduk pelosok jarang merasakan nikmatnya suguhan daging.
Mereka yang tinggal di pelosok cenderung hanya mengkonsumsi lauk dan sayuran yang dihasilkan langsung dari desa tersebut.
Mirisnya lagi, jumlah hewan kurban di pelosok justru minim, seperti halnnya di Desa Paris Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo. Desa yang berpenduduk 2.733 Jiwa itu mendapat sebanyak 30 ekor sapi kurban.
Informasi yang dihimpun Gorontalo Post, Senin (17/6) Desa Paris merupakan salah satu desa dari sepuluh desa yang ada di Kecamatan Mootilango Kabupaten Gorontalo.
Letaknya di Pusat Pemerintahan Kecamatan Mootilango, terdiri dari 5 (lima) dusun yaitu : Dusun Perbatasan, berpenduduk 372 jiwa, Dusun Bulia berpenduduk 696, Dusun Bendungan.
Di desa ini mayoritas pendudukanya adalah petani. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga Desa Paris mengandalkan hasil kebun dan sawah.
Setiap hari Raya Idul Adha tiba, warga Desa Paris sangat antusias dan senang, karena mereka berharap mendapatkan daging untuk dikonsumsi.
Hanya saja di desa ini jumlah hewan kurban hanya berjumlah 30 ekor, tidak sebanding dengan jumlah penduduk hampir 3000 Jiwa. Padahal idealmya di setiap pelosok harus membutuhkan konsumsi daging yang cukup.
Lain halnya dengan orang-orang kota, mereka dapat memenuhi kebutuhan konsumsi daging dengan mudah karena banyak tersedia di pasar tradisonal hingga pasar modern. Karena itulah kurban pelosok desa sedapatnya harus dioptimalkan.
Kemampuan masyarakat dan kesadaran akan kurban di pelosok juga masih rendah. Kesadaran dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lingkungan, religiusitas, perekonomian, informasi, pengetahuan, dan lainnya.
Kepala Desa Paris Agus Dawali saat dikonfirmasi Gorontalo Post mengatakan, dengan jumlah 30 ekor sapi itu pihaknya telah memaksimalkannya untuk pembangian kepada masyarakat agar bisa mencukupi.
“Tergantung bobot dari sapi tersebut, kalau sapi bobotnya besar, bisa mencukupi, tapi kalau kecil tidak mencukupi. Tapi tetap diupayakan tetap cukup dengan ukuran yang disesuaikan,”tandas Kades singkat. (roy)










Discussion about this post