Gorontalopost.id, GORONTALO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) berunjuk rasa di Deprov Gorontalo. Menolak pemberlakuan potongan tabungan perumahan rakyat (Tapera) sebesar 2,5 persen bagi para pekerja swasta.
Pengunjuk rasa meminta agar Deprov memperjuangkan aspirasi mereka ke pemerintah pusat.
“Kami minta agar para wakil rakyat di sini bisa menindaklanjuti aspirasi kami. DPRD Provinsi harus menolak Tapera,” ujar para mahasiswa.
Sempat terjadi aksi dorong mendorong antara para pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di depan pintu masuk kantor DPRD.
Saat pengunjuk rasa ingin masuk ke dalam kantor karena belum ada pimpinan dan anggota DPRD yang menerima unjuk rasa mereka.
Tapi tak lama berselang, Wakil Ketua Deprov Awaludin Pauweni langsung menemui para pengunjuk rasa.
“Kami sepakat dengan aspirasi dengan adik-adik sekalian. Ini akan kami suarakan di pusat,” ungkap Awaludin Pauweni di hadapan mahasiswa.
Meski begitu, pengunjuk rasa tetap meminta Ketua Deprov agar menemui mereka.
Keinginan itupun dipenuhi. Beberapa saat berselang, Ketua Deprov Paris Jusuf langsung menemui pengunjuk rasa usai memimpin sidang paripurna pengajuan dua Ranperda usul DPRD.
Para mahasiswa akhirnya langsung membubarkan diri setelah berdialog dengan Ketua Deprov Paris Jusuf dan menyampaikan aspirasi mereka. (rmb)
Comment