Gorontalopost.id, GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, menyudahi pengabdianya sebagai kepala daerah di ibukota provinsi. Selama satu dasawarsa, politisi Golkar ini berhasil membawa perubahan signifikan di Kota Gorontalo.
Baik, semasa berpasangan dengan Wakil Wali Kota, Budi Doku, pada periode pertama, hingga bersama Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan Kono di perode kedua. Pasangan Marten Taha – Ryan Kono mengakhiri pengabdian mereka pada Ahad (2/6) kemarin.
Tentunya, dinamika Kota Gorontalo dalam 10 tahun terakhir begitu dinamis, dari persoalan sosial, pemerintahan, politik, keamanan, hingga hukum, dan kemasyarakatan. Sebagai ibukota provinsi, aktivitas di Kota Gorontalo tentunya sangat tinggi, pergerekan ekonomi pun menjadi baromoter pertumbuhan ekonomi di Gorontalo.
Dibawa kendali tangan dingin Marten Taha, secara stastik, ekonomi di Gorontalo tumbuh sangat baik, jumlah masyarakat miskin bahkan menyusut, dan tingkat pengendalian inflasi selalu yang terbaik.
Dari data indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Gorontalo setiap tahun melejit naik. Data terakhir BPS menyebutkan IPM Kota Gorontalo ada di angka 78,64. Angka ini merupakan angka tertinggi dari daerah lain di Provinsi Gorontalo.
Tak cuma itu, Marten dan Ryan juga mampu menaikkan perekonomian daerah. Berdasarkan data BPS, ekonomi Kota Gorontalo tahun 2023 berada di angka 4,52 persen. Dalam meningkatkan angka perekonomian ini, Marten dan Ryan bisa dibilang hebat. Betapa tidak, saat Covid-19 melanda, ekonomi mengalami kontraksi -0,02 persen.
Namun, berkat program yang dibuat oleh keduanya, perekonomian Kota Gorontalo kembali stabil dan terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Hasil pertumbuhan ekonomi sampai saat ini merupakan upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Gorontalo dibawah pimpinan wali kota bapak Dr. Marten Taha,” kata Kepala BPS Kota Gorontalo, Sri Dewi Monoarfa.
Dia mengungkapkan, ada tiga sektor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kota Gorontalo. Yaitu, sektor perdagangan, sektor konstruksi, dan sektor adminstrasi pemerintahan.
“Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang menyumbang terbesar untuk perekonomian di Kota Gorontalo. Tiap tahunnya sektor perdagangan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di kota gorontalo,” ujar Sri. Legacy manis yang ditinggalkan Marten-Ryan juga adalah pada sektor pendidikan.
Di sektor ini, Marten dan Ryan mampu meningkatkan mutu dan kualitas siswa. Hal itu dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh para siswa yang dinyatakan lulus.
Tak hanya itu, di era Marten dan Ryan, jumlah anak yang tak mengenyam pendidikan nyaris tak ada. Hal ini tak lepas dari intervensi program yang dilaksanakan keduanya, yakni membuka akses seluas-luasnya bagi wajib belajar.
Legacy selanjutnya adalah yakni Adipura. Marten-Ryan berhasil mempertahankan citra Kota Gorontalo sebagai kota bersih peduli yang peduli lingkungan, tentunya penghargaan Adipura didapatkan dengan indikator-indikator lingkungan yang tertata dan baik.
Tak kalah bergengsinya adalah legacy pengelolaan keuangan. Selama memimpin Kota Gorontalo 10 tahun, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, tak pernah lepas. Opini WTP itu menandakan pengelolaan APBD di Kota Gorontalo berjalan sesuai dengan kaidah ankutansi pemerintah, transparan, tepat sasaran, dan akuntabel.
Dari sekian banyak pimpinan daerah di Gorontalo, Marten merupakan pemimpin daerah yang banyak menggondol penghargaan tersebut. Berdasarkan catatan yang ada, Marten sukses membawa pulang piala Adipura sebanyak lima kali, yakni pada tahun 2015, 2016, 2017, 2022 dan 2023.
Selanjutnya di bidang infrastruktur, Marten dan Ryan sukses membangun kurang lebih 999 infrastruktur. Jumlah itu belum ditambah dengan infrastruktur yang diresmikan pada Sabtu (1/6).
Dari sekian banyak legacy ini, ada satu prestasi yang sangat prestisius diraih oleh Kota Gorontalo, yakni Parasamya Purna Karya Nugraha. Penghargaan itu diraih oleh Marten dan Ryan pada tahun 2019.
Dibilang prestisius, karena hanya sebagian kecil daerah yang mendapat penghargaan tersebut, lantaran penilaiannya sangat selektif oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Parasamya Purna Karya Nugraha sendiri dinobatkan kepada Pemerintah Kota Gorontalo karena dinilai mampu menjalankan pemerintahan dengan baik.
“Prestasi yang diraih Kota Gorontalo diterima oleh Wali Kota Gorontalio Pak Marten Taha, bukan semata penilaian dari Kemendagri RI belaka. Tetapi bukti bahwa Wali Kota nya berhasil, karena mampu menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan bersih, dan mewujudkan kebutuhan utama masyarakat yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat,” ujar Mendagri saat itu. (rwf)











Discussion about this post