logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
Logo gorontalo post
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL
No Result
View All Result
logo gorontalo post
No Result
View All Result
Pemkot Gorontalo
Home Disway

Gemah Ripah

Lukman Husain by Lukman Husain
Monday, 3 June 2024
in Disway
0
Ilustrasi tambang minyak di Odessa.--

Ilustrasi tambang minyak di Odessa.--

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke Whatsapp

Oleh:
Dahlan Iskan

 

KIAN ke barat pohon bukan lagi kian pendek. Tidak ada lagi pohon! Sama sekali. Yang ada semak-semak. Pun sampai kota Odessa –dua jam di barat Sonora.

Saya sempat bertanya-tanya mengapa Presiden George Bush pernah tinggal beberapa tahun di Odessa –di masa mudanya. Seterpencil ini.

Related Post

Airmata Ira

Nikmat Karina

Kopi (K)Mojang

Hemat Syarikah

Ketika memasuki Odessa saya baru tahu: ini kota minyak. Bush muda bekerja di perusahaan minyak. Lalu bisnis minyak. Odessa ternyata punya magnetnya sendiri.

Kami bermalam di Odessa. Datarannya datar. Bukan saja tidak ada pohon juga tidak ada bangunan lebih dari tiga lantai. Di mana-mana gudang. Workshop. Besi. Truk. Pipa. Campur dengan hotel-hotel kecil dan restoran.

Kotanya luas sekali. Melebar. Bukan meninggi. Itu karena sumur minyaknya juga luas.

Menjelang masuk Odessa ada suara peringatan masuk HP: hati-hati, segera ada badai pasir debu. Benar terjadi.

Puting beliung meraup pasir, mengajaknya naik, memutarnya ke segala arah. Semua pengemudi menginjak rem.

Mobil di depan hanya terlihat samar. Tertutup debu warna kekuningan. Mobil di depannya lagi sama sekali tidak terlihat. Bahaya sekali.

Sekitar lima menit kemudian beliung berhenti memuting. Atau puting yang berhenti meliung. Jalan mulai samar-samar. Mobil kembali bisa melaju. Tapi langit masih kuning tertutup debu.

Pun tiba di hotel, belum bisa melihat langit. Padahal sore itu harus ke satu tempat. Kami pun pilih istirahat di kamar. Janet khawatir.  Mengenakan masker. Aneh masih menyimpan masker. Wanita memang selalu lebih siap.

Pukul 20.30 langit sudah kembali biru. Matahari malam masih bersinar kuat. Udara tidak lagi sepanas siang: cari makanan Jepang.

Giliran saya yang memesan menu: salad kani, salad salmon, sushi dan sup misho. Tidak ada sashimi. Udonnya beda: lebih seperti lo mie. Tidak jadi pesan udon. Ternyata ini memang masakan Jepang milik ABC –American Born Chinese.

Keesokan harinya perjalanan ke barat akan sampai ke New Mexico. Sejauh lima jam ke depan tidak ada kota yang menarik untuk bermalam.

Kalau pun ada terlalu kecil. Di peta terlihat ada kota Hope. Ini memberi harapan. Sampai Hope tidak ada apa-apa. Kota ini hanya berisi sekitar 20 rumah. Di tengah gurun yang begini luas.

Ternyata ladang minyak itu tidak hanya di Odessa dan sekitarnya. Pun setelah meninggalkan Odessa, masih saja menyusuri pertengahan ladang minyak.

Bahkan ketika sudah memasuki perbatasan Texas – New Mexico ladang minyaknya belum habis terlihat.

Masih belum ada pohon. Pun yang pendek. Kalau ada yang mencuat ke atas tanah itu adalah tiang-tiang listrik -yang hanya seperti tonggak-tonggak tinggi.

Yang terlihat lainnya: tangki-tangki penampung minyak. Atau sumur-sumur angguk. Beberapa sumur angguk dipasang berjajar berhadapan –mirip orang-orang Jepang yang sedang saling membungkuk memberi salam.

Sudah dua jam melaju di dalam wilayah New Mexico. Lapangan minyak belum habis. Pemandangan kanan-kini masih didominasi sumur angguk. Atau tiang listrik. Semua sumur angguk itu digerakkan oleh listrik. Maka sejauh mata memandangang seperti ada kebun tiang listrik.

Sejak semula saya memutuskan tidak akan bermalam di Albuquerque –kota terbesar di New Mexico. Terlalu ke utara. Apalagi sudah pernah bermalam di sana.

Kami pilih sedikit ke selatan. Ke kota El Paso. Ini adalah kota perbatasan dengan Meksiko. Film cowboy sering menyebut nama kota ini. Menu malam itu: masakan Meksiko.

Tentu setelah makan malam kami melihat-lihat pagar pembatas antara kota El Paso dengan kota Ciudad Juarez, sekaligus itu pagar antara Amerika dan Meksiko.

Sebenarnya kami punya waktu untuk menyeberang ke Meksiko. Tidak harus punya visa. Siapa pun yang punya visa Amerika bebas masuk ke sana.

Meksiko ternyata sangat rasional. Harusnya begitu. Cari visa Amerika tidak mudah. Begitu sudah punya visa Amerika untuk apa lagi masih ada negara yang tetap mengharuskan visa –kecuali memang mengharapkan pemasukan dari biaya visa itu.

Berarti lapangan minyak di wilayah ini seluas sembilan jam perjalanan mobil dengan kecepatan tinggi: mulai Texas selatan sampai New Mexico selatan.

Itu sama dengan kawasan antara Mekkah – Madinah sampai Riyadh ladang minyak semua.

Kawasan itu tidak loh jinawi tapi sangat gemah ripahnya. Penting mana gemah ripah dan loh jinawi?(*)

Tags: Catatan Harian DahlanDahlan IskanDiswayHarian Dahlanharian diswayTulisan Dahlan

Related Posts

Mantan Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi-Istimewa-

Airmata Ira

Monday, 24 November 2025
--

Nikmat Karina

Tuesday, 18 November 2025
Kopi (K)Mojang

Kopi (K)Mojang

Monday, 17 November 2025
Hemat Syarikah

Hemat Syarikah

Thursday, 13 November 2025
Angsa Hitam

Angsa Hitam

Wednesday, 12 November 2025
Sugiri Sancoko dan reog Ponorogo-Foto: Dokumentasi Pemkab Ponorogo-

Meritokrasi Ponorogo

Monday, 10 November 2025
Next Post
Penentuan Wakil Bupati, PKB Boalemo Serahkan ke Rum Pagau

Penentuan Wakil Bupati, PKB Boalemo Serahkan ke Rum Pagau

Discussion about this post

Rekomendasi

Personel Samsat saat memberikan pelayanan pengurusan pajak di Mall Gorontalo.

Pengurusan Pajak Kendaraan Bisa Dilakukan di Mall Gorontalo

Monday, 1 December 2025
Personel Satuan Lalu Lintas Polresta Gorontalo Kota mengamankan beberapa motor balap liar, Ahad (30/11). (F. Natharahman/ Gorontalo Post)

Balap Liar Resahkan Masyarakat, Satu Pengendara Kecelakaan, Polisi Amankan 10 Unit Kendaraan

Monday, 1 December 2025
ILustrasi

Dandes Dataran Hijau Diduga Diselewengkan, Dugaan Pengadaan SHS Fiktif, Kejari Segera Tetapkan Tersangka

Monday, 13 January 2025
Anggota DPRRI Rusli Habibie bersam Wagub Gorontalo Idah Syahidah RH. (Foto: dok pribadi/fb)

Rusli Habibie Ajak Sukseskan Gorontalo Half Marathon 2025, Beri Efek ke UMKM

Friday, 28 November 2025

Pos Populer

  • Rita Bambang, S.Si

    Kapus Sipatana Ancam Lapor Polisi

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Senggol-Senggolan di Pemerintahan

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Ruang Inap Full, RS Multazam Bantah Tolak Pasien BPJS

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • GHM 2025, Gusnar Nonaktifkan Kadispora

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
  • Dugaan Persetubuhan Anak Dibawah Umur, Oknum ASN Gorut Dibui

    13 shares
    Share 5 Tweet 3
Gorontalopost.co.id

Gorontalo Post adalah Media Cetak pertama dan terbesar di Gorontalo, Indonesia, yang mulai terbit perdana pada 1 Mei 2000 yang beral...

Baca Selengkapnya»

Kategori

  • Boalemo
  • Bone Bolango
  • Disway
  • Ekonomi Bisnis
  • Gorontalo Utara
  • Headline
  • Kab Gorontalo
  • Kota Gorontalo
  • Kriminal
  • Metropolis
  • Nasional
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Pendidikan
  • Persepsi
  • Pohuwato
  • Politik
  • Provinsi Gorontalo

Menu

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.

No Result
View All Result
  • METROPOLIS
  • PERISTIWA
  • EKONOMI BISNIS
  • SPORTIVO
  • KORAN DIGITAL

© 2025 PT. Gorontalo Cemerlang - Gorontalo Post by Div-TI.