Gorontalopost.id, GORONTALO – Bawang merah menjadi salah satu komoditi yang memberi andil inflasi di Provinsi di bulan April 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Bawang merah berada di posisi pertama dari lima komoditi penyuplai inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,52 persen. Sementara pada Maret 2024 lalu, bawang merah menyumbang inflasi lebih rendah yakni sekitar -0,17 persen.
Setelah bawang merah, komoditi lainnya yang menyumbang inflasi diantaranya: tomat 0,33 persen, emas perhiasan dan cumi-cumi masing-masing 0,08 persen dan angkutan udara sebesar 0,07 persen.
Kabag Umum BPS Provinsi Gorontalo Dwi Alwi Astuti mengatakan, di bulan April 2024, Provinsi Gorontalo mengalami inflasi tahun ke tahun (year-on-year) mencapai 4,65 persen.
“Inflasi ini disumbang oleh makanan, minuman dan tembakau yang menduduki posisi teratas mencapai 9,72 persen dengan andil inflasi sebesar 3,35 persen,”kata Dwi Alwi Astuti. Kamis, (2/05) dalam gelaran konferensi pers dengan para awak media didaerah ini.
Selain inflasi, menurut Dwi Astuti Provinsi Gorontalo juga mengalami deflasi pada beberapa komoditi. Komoditi penyumbang deflasi yakni beras yang berada di posisi -0,50 persen. Diketahui bersama, beras yang menjadi makanan pokok sehari—hari menjadi penyumbang inflasi pada Maret 2024 sebesar 0,80 persen.
“Langsung menurunnya harga beras ini terkait dengan panen raya dan operasi pasar yang dilakukan pemerintah. Pada rilis nasional, harga beras mengalami deflasi secara nasional berarti di provinsi lain juga mengalami deflasi. Stok beras yang banyak dan melimpah tentu berpengaruh juga pada harga ditingkat petani dan konsumen,”jelasnya.
Selain beras, komoditi lain yang mengalami deflasi diantaranya daging ayam ras sekitar -0,13 persen. Ikan laying/benggol -0,05 persen, daun bawang -0,04 persen dan minyak goring -0,03 persen.(lyd)












Discussion about this post