Gorontalopost.id, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Maret 2024 Provinsi Gorontalo mengalami inflasi Year on Year (y-on-y) sebesar 4,13 persen.
Sementara itu Kota Gorontalo mengalami inflasi YoY sebesar 2,46 persen dan Kabupaten Gorontalo mengalami inflasi YoY sebesar 5,58 persen.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif mengatakan, inflasi YoY Provinsi Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran yakni pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mencapai 9,26 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,50 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,16 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,41 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,74 persen.
“Pada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,96 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,71 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 6,23 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,26 persen,”ujar Mukhanif dalam gelaran konferensi pers bersama para awak media. Senin,(1/04).
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,13 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,13 persen.
Di bulan Maret 2024 Provinsi Gorontalo mengalami inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,81 persen dan deflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,26 persen.
Ada beberapa komoditas yang menjadi pemicu inflasi tersebut, diantaranya Beras yang menyumbang inflasi sebesar 0,80 persen, cabe rawit 0,32 persen, daging ayam ras 0,17 persen, telur ayam ras 0,13 persen dan kue basah 0,10 persen.
Selain itu, deflasi dipicu oleh menurunnya beberapa harga komoditi seperti tomat diangka -0,41 persen, bawang merah -0,17 persen, air kemasan -0,08 persen. Sementara pisang dan tahu mentah maing-masing di angka -0,07 persen.(lyd)












Discussion about this post