Gorontalopost.id, GORONTALO – Keamanan pangan di Provinsi Gorontalo menjadi atensi penting dan sangat diseriusi Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo. Bukti keseriusan BPOM di Gorontalo yakni dengan meluncurkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (GERMAS SAPA) di Kota Gorontalo, Jumat, (8/3/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh lintas sektor keamanan pangan diantaranya Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Prov. Gorontalo, Kantor Perwakilan BKKBN Prov. Gorontalo, Kantor Wilayah Kementerian Agama, Dinas Kesehatan Prov. Gorontalo, Dinas pendidikan Prov. Gorontalo, TP PKK Provinsi Gorontalo dan Kota Gorontalo, BPMP Gorontalo, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka, dan lintas sektor di tingkat Pemerintah Kota Gorontalo yaitu Bapppeda, Bagian Hukum, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian, Dinas Pangan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Para Camat, Kepala Puskesmas, serta perwakilan lurah dan Kepala sekolah.

Kepala BPOM Gorontalo Stepanus Simon Sesa mengatakan ada tiga program keamanan pangan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2024 di Kota Gorontalo, yaitu Desa / Kelurahan Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, serta Pangan Jajanan yang dikonsumsi oleh Anak Usia Sekolah (PJAS) Aman.
Program ini jelas Stepanus bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan.

“Ya, Program yang dijalankan oleh BPOM juga untuk memperkuat ekonomi desa, antara lain melalui pemberdayaan komunitas desa, komunitas sekolah, dan komunitas pasar. Masalah keamanan pangan sangat erat kaitannya dengan permasalahan beban ganda malnutrisi,”kata Stepanus.
Lebih lanjut Stepanus menjelaskan, masalah gizi kurang berkontribusi terhadap stunting dalam waktu secara bersamaan dengan gizi lebih dan obesitas yang memicu penyakit tidak menular, di mana saat ini menyebabkan sekitar 73 persen kematian.
Pada 2024, ungkap Stepanus, jumlah sasaran yang akan diintervensi melalui program tersebut untuk tingkat Provinsi Gorontalo yang dipusatkan di Kota Gorontalo, masing-masing enam kelurahan, 13 sekolah intervensi A plus 62 sekolah intervensi B, serta dua pasar tradisional.
“Kami belum lama ini telah melakukan audiensi dengan Bapak Wali Kota mengenai rencana pelaksanaan program nasional ini dan telah ditindaklanjuti dengan koordinasi dengan kepala organisasi dan perangkat daerah terkait di bawah koordinasi Kepala Bapppeda Kota Gorontalo,” ujar dia.
Stepanus berharap, pelaksanaan program tersebut berjalan lancar dan budaya pangan aman menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehingga Kota Gorontalo bisa menjadi “Kota Pangan Aman”.
Sementara itu Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan Kono yang hadir membuka secara resmi kegiatan advokasi program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas SAPA) 2024 mengajak seluruh hadirin untuk mendukung penuh pelaksanaan kegiatan GERMAS SAPA Tahun 2024 di Kota Gorontalo.
“Saya harapkan kepada seluruh Kelurahan, Sekolah dan Pasar yang akan ditetapkan menjadi lokus intervensi agar bisa mengikuti dan melaksanakan program ini dengan baik” ujar Wakil Walikota.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Ball Room Hotel Aston tersebut Ryan Kono berpesan, penting untuk menggunakan momen kegiatan Germas SAPA ini sebagai pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan diri melalui kesadaran pangan yang aman. (roy)











Discussion about this post