Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pohuwato, Ahad (25/2). Kunjungan kali ini ke kabupaten paling barat di Provinsi Gorontalo itu, untuk menghadiri paripurna DPRD setempat tentang Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Pohuwato, ke 21. Paripurna tersebut berlangsung di ruang sidang kantor DPRD.
DI-usia yang 21, Pemda Pohuwato dinilai banyak mencatatkan keberhasilan, kendati begitu masih banyak pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Daerah yang mesti dituntaskan.
“Dibalik keberhasilan ini masih terdapat kekurangan yang menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan seperti masalah banjir, maraknya pengrusakan lingkungan, ketersediaan air bersih, tuntutan masyarakat penambang tradisional, isu pengangguran dan inflasi,” jelas kata ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi.
Di tempat yang sama, Pj Gubernur Ismail Pakaya, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang terus bekerja.
Tak lupa juga, Pj Gubernur mengapresiasi kepada elemen masyarakat, khususnya para pejuang yang memperjuangkan Pohuwato bisa berdiri dengan kokoh sebagai salah satu kabupaten di Indonesia.
“Tidak terasa sudah 21 tahun Kabupaten Pohuwato berdiri. Banyak hal yang telah dicapai dalam rangka membangun dan menciptakan kesejahteraan Kabupaten Pohuwato,” ungkap Ismail.
Pekerjaan rumah yang mesti mendapa perhatian kata, Pj Gubernur Ismail Pakaya, adalah penurunan kemiskinan ekstrem hingga nol persen, pemberantasan tengkes, dan pengendalian inflasi.
Ismail menyebut ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit, baik sumber daya manusia dan anggaran.
“Seperti yang kita ketahui bahwa Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato pada khususnya memiliki keterbatasan sumber daya. Terlebih lagi anggaran yang tersedia banyak tersedot pada pemilu 2024,” ungkap Ismail.
Meskipun demikian, mantan Kepala Bappeda Kabupaten Pohuwato ini mengatakan hal tersebut tidak menjadikan pemerintah pesimis.
Sebaliknya, keterbatasan tersebut memacu kreatifitas dan optimis untuk tetap menjadi daerah yang unggul dan maju di masa depan.
Ia menyebut Kabupaten Pohuwato bisa menjadi lumbung pangan Provinsi Gorontalo dengan adanya Bandar Udara Panua.
Terlebih lagi apabila Ibukota Nusantara di Kalimantan telah resmi beroperasi. “Keberadaan Bandara Panua kalau tidak ada aral melintang akan diresmikan oleh Joko Widodo. Adanya bandara ini akses Kabupaten Pohuwato ke dunia luar akan semakin terbuka,”ujar Ismail Pakaya.
Adanya bandara ini juga menandakan Kabupaten Pohuwato memiliki ketambahan sumber daya yang besar. Ketambahan infrastruktur ini bisa menjadi penyuplai bahan pangan di Ibukota Nusantara.
Bandara Panua pada tahun 2003 telah digagas oleh penjabat bupati pertama Pohuwato berdasarkan masukan tokoh masyarakat Pohuwato saat itu.
Kemudian gagasan tersebut mulai dirintis implementasinya oleh Bupati Zinuddin Hasan dan Wakil Bupati Yusuf Giasi. (tro)











Discussion about this post