Gorontalopost.id, GORONTALO – Kain sulam khas Gorontalo, karawo tak sekadar kerajinan, namun menjadi kebanggaan masyarakat Gorontalo. Seiring perkembanganya, karawo bahkan kini mulai merambah pasar dunia.
Berbagai program dilakukan untuk mengembangkan karawo, salah satunya kolaborasi yang dilakukan Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Kolaborasi ini sudah berlangsung lama melalui berbagai kegiatan, seperti Gorontalo Karnaval Karawo (GKK).
Bahkan untuk menyemarakkan karawo, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada tahun 2014 mengeluarkan keputusan menetapkan 23 Janauari sebagai Hari Karawo.
Peringatan Hari Karawo dan Gorontalo Karnaval Karawo tahun ini, dicabangkan oleh Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, Ahad (21/1) kemarin.
“Karawo adalah produk sulaman tangan khas Gorontalo yang sudah ada sejak abad ke-18. Peringatan Hari Karawo merupakan kegiatan yang menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Gorontalo,” kata Ismail.
Menurut dia, karawo telah mengalami perkembangan dan menjadi salah satu produk ekonomi kreatif unggulan Gorontalo.
Pemerintah, lanjut dia terus mendorong dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mempromosikan karawo ke tingkat nasional dan mancanegara.
“Pencanangan ini merupakan lokomotif untuk mempromosikan karawo yang juga telah masuk dalam kalender pariwisata nasional dan termasuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha mengatakan, karawo sebagai wastra khas Gorontalo merupakan aset penting yang tidak hanya sebagai identitas wilayah dan masyarakat, namun juga sebagai produk budaya yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pengembangan industri karawo, lanjut Dian Nugraha, Bank Indonesia bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Dekranasda serta mitra strategis lainya untuk fokus dan meningkatkan skala produksi, dan pengembangan UMKM yang bergerak dalam bidang fashion karawo.
“Hal ini duwujudkan dengan sinergi dan kolaborasi kegiatan pencanangan dan launching Hari Karawo, Gorontalo Karnaval Karawo, dan Hulondhalo Art & Craft Festival dan berbagai kegiatan lainya,”ujar Dian Nugraga.
Ditambahkanya, program pengembangan dilakukan kepada UMKM meliputi aspek manajemen produksi, SDM, Keuangan, maupun promosi.
Dian melihat antusiasme masyarakat Gorontalo terhadap karawo membuktikan bahwa karawo telah menjadi item fashion utama yang siap dan mampu bersaing tidak hanya di pasar domestik, namun juga siap merambah dunia.
Sejauh ini, Bank Indonesia juga berperan dalam membawa karawo ke helatan fesyen dunia, seperti New York Fashion Week, fesyen show bertajuk Introducing Indonesia a Hybrid Fashion Event di Ankara, Turki, dan berbagai pameran di dalam dan luar negeri.
“Oleh karena itu, saya menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo, Dekranasda, Diskumperindag, Dinas Pariwisata, dan mitra strategis yang berjuang bersama mengembangkan karawo, sebagai produk budaya kebanggaan Gorontalo,”tandasnya. (tro)











Discussion about this post