Gorontalopost.id, BONBOL – Provinsi Gorontalo rupanya masuk dalam program pembangunan 40 kota yang dijanjikan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Gorontalo diproyeksikan menjadi kota berbasis agropolitan.
Kepastian ini disampaikan langsung Anies Baswedan saat kunjungannya ke Gorontalo untuk kampanye Pilpres, kemarin (8/1).
Anies yang menyampaikan gagasan itu, disela tanya jawab dengan petani yang dikemas dalam kegiatan desak Petani di lokasi agrowisata Asmara Garden desa Bulotalangi Timur, Kecamatan Bulango Timur,Kabupaten Bone Bolango.
Pada kesempatan itu, Anies menyampaikan, Gorontalo memiliki potensi besar menjadi kota Agropolitan. Karena memiliki banyak produk pertanian yang dengan potensi besar. Meliputi jagung, cokelat, kelapa dan singkong.
Semua komoditas pertanian itu, bisa tumbuh dengan baik berkat kondisi tanah Gorontalo subur dan memiliki ekosistem yang sehat.
“Itulah sebabnya kami datang ke sini ingin membangun Gorontalo menjadi satu dari 40 kota yang diupgrade.
Karena kami membayangkan Gorontalo jadi kota agropolitan. Menjadi kota jasa yang memfasilitasi kebutuhan pertanian dan kebutuhan kegiatan-kegiatan pengolahan pangan serta industri pengolahan hasil pertanian,” urainya.
“Sehingga disatu sisi menjadi kota jasa untuk mensuplai kebutuhan tapi disisi lainnya juga menjadi kota pengolahan industri-industri hasil pertanian, ” tambah Anies.
Dengan mendorong Gorontalo sebagai kota Agropolitan, Anies mengatakan, maka hal itu selaras dengan tekad pasangan AMIN menjadikan pertumbuhan ekonomi yang merata di Indonesia.
Setiap wilayah mendapatkan porsi pembangunan sesuai dengan potensi dan kebutuhannya untuk bisa menopang pembangunan berkelanjutan.
Anies juga menguraikan, alokasi anggaran pemerintah ke depannya lebih penting diarahkan untuk menyediakan pupuk dan solar untuk para petani. Ketimbang diberikan ke para korporasi untuk membangun sebuah food estate.
Sehingga bisa mendorong minat para anak muda untuk terjun ke dalam sektor pertanian.
Anies menyebutkan konsep pengembangan lewat kontrak farming, akan membuat pasokan pupuk dan solar teratur.
Anies juga menguraikan, anak-anak muda di Gorontalo sejatinya banyak menyaksikan potensi besar di sektor pertanian. Namun disisi lain sektor pertanian itu masih belum memberikan kesejahteraan yang seimbang.
“Karena keberhasilan dalam penataan sektor pertanian menurut kami indikatornya adalah anak-anak muda yang berbondong bondong ingin jadi petani.
Bukan karena diminta pemerintah atau orang tua. Tapi karena mereka menyadari ini adalah sektor masa depan, ” ujarnya.
Saat berdialog dengan Anies Baswedan, para petani keinginannya terkait perbaikan tata niaga. Sehingga harga jual hasil produk pertanian lebih baik.
Tak hanya itu, para petani juga mendorong pemanfaatan teknologi terbaru serta mengusulkan sekolah pertanian baru. Agar anak-anak muda Gorontalo memiliki teknik terbaru dalam mengolah pertanian.
(csr)











Discussion about this post