Gorontalopost.id, GORONTALO – BPOM Gorontalo menggelar Monitoring dan Evaluasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Sadar Pangan Aman (Germas Sapa) di Kabupaten Boalemo.
Monev tersebut dibuka Penjabat Bupati Boalemo Sherman Moridu di Villa Kencana Bolihutuo, Selasa (12/12/23).
Program Germas Sapa ini sukses dilaksanakan BPOM di Kabupaten Boalemo.
Terbukti terdapat sejumlah Pemenang lomba desa pangan aman dan sekolah dengan pangan jajanan aman tingkat Provinsi Gorontalo yang digelar BPOM Gorontalo di Kabupaten Boalemo.
Kepala BPOM di Gorontalo, Stephanus Simon Sesa, SH dalam kesempatan itu mengatakan, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat – Sadar Pangan Aman (Germas SAPA) telah dicanangkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada 23 November 2017 sebagai tindak lanjut implementasi Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), khususnya terkait “Pangan Aman dan Sehat”.
Germas merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
“Germas SAPA diharapkan menjadi “icon” kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pelaku usaha untuk meningkatkan kesadaran dan implementasi praktik – praktik keamanan pangan yang baik di masyarakat dan pelaku usaha,”ujar Stephanus.
Lebih lanjut Stephanus berharap bahwa Germas SAPA dapat meningkatkan dan mengoptimalisasi peran pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat.
Germas SAPA merupakan program prioritas nasional ini sesuai dengan renstra dan RPJMN 2020- 2024.
Terdapat tiga program prioritas nasional yang dikoordinasikan oleh Badan POM melalui Germas SAPA yakni, Desa Pangan Aman, Sekolah dengan Pangan Jajanan Anak usia Sekolah (PJAS) Aman dan Pasar Pangan Aman berbasis Komunitas.
Integrasi ketiga program ini jelas Stephanus diharapkan dapat menidorong pemberdayaan masyarakat dan komunitas baik di Desa, Sekolah dan Pasar tentang keamanan pangan sehingga pada gilirannya mampu melindungi diri dari pangan yang beresiko terhadap kesehatan secara mandiri.
Pelaksanaan program Keamanan Pangan juga kata Stephanus dimaksudkan untuk mendukung penanganan stunting, dimana keamanan pangan termasuk salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kejadian stunting.
Pada Tahun 2023, BPOM di Gorontalo menetapkan Kabupaten Boalemo sebagai lokus Pelaksanaan Germas SAPA.
Berdasarkan survey lapangan dan masukan dari lintas sektor pada saat pelaksanaan Advokasi Kelembagaan Desa pada Februari 2023, telah ditetapkan Desa/Sekolah dan Pasar yang dilakukan Intervensi sebagai berikut yakni, Program Desa Pangan Aman masing-maisng di Desa Bendungan, Desa Potanga, Desa Piloliyanga, Desa Tenilo, Desa Dulupi, Desa Tri Rukun dan Desa Sosial. Selain itu tambah Stephanus, Sekolah dengan Pangan Jajanan Anak usia Sekolah (PJAS) Aman yakni Intervensi A (12 Sekolah) : (SDN 1 Tilamuta, SDN 2 Tilamuta, SDN 8 Tilamuta, SDN 1 Dulupi, MTs. Negeri 1 Boalemo, SMP Negeri 1 Mananggu, SMP Negeri 1 Paguyaman, SMPN 1 Wonosari, MAN 1 Boalemo, SMA Negeri 1 Botumoito, SMA Negeri 1 Tilamuta, SMK Negeri 1 Boalemo) Intervensi B (Perluasan), terdiri dari 62 sekolah tingkat SD, SMP dan SMA yang tersebar di 7 Kecamatan se-Kab. Boalemo.
Pasar Pangan Aman berbasis Komunitas terdapat di Pasar Wonggahu Kec.Paguyaman.
“Seluruh lokus telah kami lakukan intervensi dan telah menyelesaikan seluruh tahapan program yang secara garis besar berupa Advokasi dan sosialisasi program, pembentukan kader, bimtek kader, pembentukan dan edukasi kepada komunitas, implementasi program keamanan pangan di tingkat komunitas, pelaporan kegiatan,”terang Stephanus.
Untuk kegiatan Monitoring dan Evaluasi sendiri jelas Stephanus untuk mengetahui kemajuan dan dampak pelaksanaan program.
Monitoring diperlukan untuk melakukan tindakan perbaikan agar pelaksanaan program pada tahun berikutnya dapat berjalan lebih baik.
Sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengetahui dampak dan/atau pencapaian target pelaksanaan program serta untuk melihat kelebihan dan kekurangan dari program tersebut.
Pada pelaksanaan Germas SAPA Tahun 2023 ini ditetapkan Desa Tri Rukun sebagai Desa terbaik dalam implementasi program Desa Pangan Aman.
Sementara itu SD Negeri 2 Tilamuta, SMP Negeri 1 Wonosari dan MAN 1 Boalemo masing – masing ditetapkan sebagai yang terbaik dalam implementasi program Sekolah dengan PJAS Aman untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MAN.
“Mudah-mudahan Desa / Sekolah / Pasar dari Kabupaten Boalemo yang telah ditetapkan sebagai pelaksana program keamanan pangan terbaik tingkat Provinsi dan akan mewakili Provinsi Gorontalo pada Lomba Desa / Sekolah / Pasar tingkat Nasional Tahun depan akan berprestasi lebih baik lagi sehingga dapat membawa nama Gorontalo di kancah Nasional,”tandas Stephanus.
Sementara itu Bupati Sherman Moridu menyampaikan, kegiatan keamanan pangan dalam rangka mendukung percepatan penanganan Stunting.
Hal ini sejalan dan bersinergi dengan upaya yang saat ini terus dilakukan pemerintah daerah melalui berbagai program dan inovasi dalam menekan angka prevalensi Stunting.
“Ini sejalan dan bersinergi dengan upaya yang digalakkan oleh pemerintah kabupaten Boalemo.
Pemerintah daerah telah menggalakan berbagai program dan inovasi dalam rangka menekan prevalensi Stunting dan mempersiapkan generasi emas tahun 2045.” Ungkap Sherman.
Bupati menambahkan, program keamanan pangan yang dilaksanakan oleh BPOM di kabupaten Boalemo tahun ini meliputi, Desa Pangan Aman, Sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman dan pasar pangan aman berbasis komunitas.
Pelaksanaan program keamanan pangan pada tahun 2023 ini dilaksanakan di Kabupaten Boalemo, yang pertama adalah melihat atau memonitoring dan mengevaluasi bagaimana desa pangan aman, yang kedua bagaimana pangan jajanan yang dikonsumsi oleh anak usia sekolah aman, dan yang ketiga pasar pangan aman berbasis komunitas.
“Tiga hal ini menjadi kita monitoring kita evaluasi dan kita pantau serta kita pastikan benar-benar aman, baik ditingkat desa, jajanan sekolah dan kemudian pasar pangan yang aman.
Permasalahan keamanan pangan merupakan hal yang penting dan tidak mungkin diwujudkan hanya oleh BPOM saja sehingga harus menjadi tanggung jawab kita semua,”tutup Sherman Moridu. (roy/adv)












Discussion about this post