Gorontalopost.id, GORONTALO – Angka kemiskinan ekstrem di Kota Gorontalo mengalami penurunan.
Data terbaru menyebutkan, kemiskinan ekstrem di Kota Gorontalo yang tadinya 0,46 persen turun menjadi 0,37 persen, atau turun sekitar 0,9 persen.
“Kemiskinan ekstrem kita turun lagi, yang tadinya 0,46 persen, kini tersisa 0,37 persen” ungkap Marten ketika diwawancarai melalui sambungan telepon aplikasi WhatsApp, Jumat (10/11/2023).
Turunnya angka kemiskinan tentu tak lepas sentuhan atau intervensi program yang dilaksanakan Pemerintah Kota Gorontalo.
Program itu diantaranya memberikan jaminan sosial kepada warga yang kurang mampu, meningkatkan perekonomian melalui UMKM, baik dengan cara memfasilitasi permodalan bagi UMKM, meningkatkan kapasitas UMKM, memberikan tambahan modal usaha.
“Sektor ekonomi wajib ditingkatkan, karena jika sektor ekonomi meningkat, akan otomatis berpengaruh kepada peningkatan pendapatan warga,” tandas Marten.
Selain itu, kata Marten, berhasil ditekannya kemiskinan ekstrem tak lepas dari kolaborasi yang selama ini terbangun baik dengan berbagai pihak. Termasuk, tambah Marten, prestasi yang diraih Pemerintah Kota Gorontalo dari Kemenko PMK.
“Pencapaian ini bukan hanya karena kinerja Pemkot, tapi ini adalah hasil dari kolaborasi dengan berbagai pihak yang terjalin dengan maksimal,” tandasnya.
Penghargaan yang diraih Pemerintah Kota Gorontalo dari Kemenko PMK sendiri, diserahkan oleh Wapres RI, Ma’ruf Amin dan diterima oleh Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F. Kono, pada kegiatan rapat koordinasi nasional (Rakornas) Kamis (9/11/2023) di istana Wakil Presiden RI.
Atas penghargaan itu, Pemerintah Kota Gorontalo berhak atas dana insentif fiskal sebesar Rp 5,9 miliar.
Penghapusan kemiskinan ekstrem di Kota Gorontalo benar-benar mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat.
Ini dikuatkan dengan terbitkannnya Surat Keputusan (SK) Walikota Nomor 36/2/I/ 2023 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Gorontalo Tahun 2023.(rwf)













Discussion about this post