Gorontalopost.id, GORONTALO – Musim kemarau yang berkepanjangan membuat petani cabe rawit alias rica di Desa Omayuwa, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato was-was akan hasil panennya.
Beni dqn Sarco, petani yang diwawancarai Gorontalo Post mengatakan musim kemarau yang sudah berkepanjangan membuat pohon rica mati sehingga harus kembali menanam pohon cabai baru.
Bukan hanya milik mereka, tetapi pohon rica milik petani lain yang berada di sekitar kebun merekapun mati dan tak lagi berbuah.
Lanjut Beni, dampak kemarau ini membuat para petani berinisiatif menyiram tanaman cabai seminggu dua kali dengan menggunakan mesin pemompa air.
Sebab jika tidak disiram tanam rica ini akan gagal panen karena hujan tak kunjung turun.
Hal ini dilakukan agar hasil panen bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebab hanya dari cabailah petani memperoleh pendapatan per minggunya.
Sarco istri dari Beni juga mengatakan setelah mereka melakukan penyiraman terhadap tanaman rica, selanjutnya proses pupuk dilakukan terhadap tanaman tersebut dengan menggunakan pupuk ponska.
Proses penyiraman tanaman sebenarnya bisa dilakukan setiap hari, namun ekonomi yang menurun, Beni hanya bisa melakukan penyiraman tanaman cabai sebanyak dua kali dalam seminggu.
Sebab sekali melakukan penyiraman mereka harus menyiapkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga Rp100 ribu sampai Rp150 ribu untuk sekali siram saja.(MG02/dan)












Discussion about this post