gorontalopost.id, JAKARTA – Survey bakal calon wakil presiden yang mendengung selama ini, ternyata bukan rujukan bagi Calon Presiden (Capres) untuk menjadikan pendamping.
Seperti Eric Thohir, nama menteri BUMN ini moncer, bahkan terus menempati klasemen teratas semua lembaga survey, tapi dipastikan Erick Thohir tidak menjadi Cawapres, setelah tiga poros koalisi resmi mengumumkan pasangan Capres-Cawapresnya.
Padahal Erick Thohir sendiri telah mengurus surat keterangan catatan kepolisian, hingga surat keterangan pengadilan belum pernah dihukum pindana untuk kepentingan Cawapres. Satu-satunya harapan Erick bisa berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Ia bahkan disebut sebagai kandidat kuat berpasangan dengan Menteri Pertahanan itu, namun harapan Erick kandas, setelah Prabowo lebih memilih putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai Cawapres.
Begitu pun dengan Ridwan Kamil. Jika dibandingkan dengan pengalaman sebagai kepala daerah, Ridwan Kamil tentu paling berpengalaman dibanding Gibran yang belum tuntas sebagai Walikota Solo.
Ridwan pernah menjabat Wali Kota Bandung, dan sukses bahkan menjadikan kota kembang itu lebih maju dan smart. Sukses memimpin Bandung, mengantarkan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat. Kander Golkar yang surveynya selalu teratas setelah Erick Thohir ini, pun kandas sebagai Cawapres.
Pengalaman dan hasil survey, tak membuat Prabowo tertarik hingga menjadikanya pendamping pada Pilpres mendatang. Prabowo lebih memilih Gibran, putra Jokowi yang baru berusia 36 tahun.
Secara ketentuan usia, Gibran belum cukup umur untuk bertarung di Pilpres, tapi, putusan Mahkamah Konstitusi baru-baru ini, memberinya karpet merah ke Pilpres setelah mengabulkan klausul berpengalaman sebagai kepala daerah.
Sidang MK yang dipimpin paman Gibran, Anwar Usman itu pun mengundang polemik, termasuk dikalangan hakim konstitusi.
Nama Gibran, resmi diumumkan usai pertemuan para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo di Kartanegera, Ahad (22/10) tadi malam.
“Kita telah berembuk secara final secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai presiden KIM, untuk 2024-2029, dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari KIM,” kata Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
“Saya kira itu Pengumuman yang ditunggu, ini sekaligus adalah deklarasi yang kita sampaikan ke masyarakat umum dan pada tanggal 25, Rabu kita akan daftar di KPU,” ujarnya menambahkan.
Selain Prabowo, hadir dalam pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, hingga Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Mereka didampingi para sekretaris jenderal dan pengurus teras masing-masing partai.
Sementara, Gibran sendiri tak hadir dalam pertemuan tersebut. Kabar pengumuman Gibran sebagai cawapres maju dari semula akan diumumkan usai Rapimnas Partai Gerindra, Senin (23/10) besok.
Para ketua umum di KIM telah menyepakati nama Gibran sebagai cawapres Prabowo di Pilpres 2024.
Saat ini, partai koalisi pengusung Prabowo antara lain Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Partai Gelora, dan Partai Garuda.
Gibran dalam dua hari terakhir usai tiba di Jakarta juga telah menyambangi para ketua umum KIM.
Namanya secara resmi telah diusulkan Partai Golkar sebagai cawapres pendamping Prabowo.
Keputusan Golkar mengusulkan Gibran merupakan hasil Rapimnas partai tersebut pada Sabtu (21/10). Mereka batal mengusulkan Airlangga sebagai cawapres.
Gibran kemudian menerima putusan rapimnas Golkar secara langsung.
Ia juga menyatakan akan segera menindaklanjuti putusan tersebut dengan Prabowo.
Prabowo mengaku sudah berkomunikasi dengan Jokowi terkait rencana meminang Gibran sebagai cawapres.
Menurut Prabowo, Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Gibran terkait tawaran cawapres ini. “Dan beliau (Jokowi) bilang terserah Pak Wali (Gibran), kan sudah dewasa. Kalau Pak Wali bersedia ya beliau pasti tidak menahan (diri), kira-kira begitu,” kata Prabowo.
Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan keputusan itu sudah bulat dan disepakati oleh semua partai yang tergabung di KIM. “Bulat ini keputusan bulat,” tutup Zulhas.
Otomatis Keluar PDIP
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tak ambil pusing soal Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang resmi dideklarasikan sebagai cawapres Prabowo Subianto. Rudy pun menegaskan Gibran otomatis keluar dari PDIP setelah deklarasi itu.
“(Gibran diumumkan cawapres Prabowo) Yo wis ben deklarasi, yo nggak papa to,” kata Rudy ditemui di kediamannya, Ahad (22/10). Dia pun menegaskan dengan deklarasi ini, Gibran otomatis keluar dari PDIP.
“Ya sekarang otomatis to (keluar) kalau sudah dari partai A ke partai B, sekarang sudah anggota partai B. KTA tergantung beliau sendiri,” ujar Rudy.
Ditanya mengenai etika politik dari Gibran yang baru dua tahun menjadi kader PDIP dan kini berpindah dukungan, Rudy enggan berkomentar.
“(Etika politik) Nggak mau menilai orang lain, nilai diriku sendiri masih compang-camping kok, menilai orang lain,” terang dia.
Dengan berpalingnya Gibran ini, Rudy mengaku tidak merasa dikhianati. Menurutnya, selama 46 tahun sebagai kader PDIP ini, ia sudah menegaskan jika menjadi kader PDIP siap kecewa dan dikecewakan.
“Jadi kader partai itu saya sudah 46 tahun, sudah saya didikkan, turunkan ke kader lain masuk PDIP harus siap kecewa dan dikecewakan,” ungkapnya. (tro/net)











Discussion about this post