gorontalopost.id – Aksi brutal massa aksi dari forum persatuan ahli waris penambang Pohuwato, yang menuntut ganti rugi terkait lahan tambang rakyat yang kini dikuasai PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), hingga berujung perusakan dan pembakaran fasilitas publik, mengundang prihatin banyak pihak, tak terkecuali dari kalangan akademisi.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T, IPM turut menyampaikan keprihatinanya dengan kondisi tersebut.
Sebagai bagian dari masyarakat Pohuwato, Prof. Eduart mengatakan, peristiwa yang berakhir dengan pembakaran kantor bupati, perusakan kantor DPRD dan fasilitas publik lainya itu harusnya tidak terjadi. “Saya sebagai Rektor UNG dan juga sebagai bagian dari masyarakat Pohuwato prihatin atas peristiwa tersebut,”tandas Eduart Wolok.
Ia menyebutkan, semua pihak agar mampu menahan diri, dan menjaga kondusifitas daerah, dengan mengedepankan pola komunikasi yang baik, sehingga bisa menghasilkan solusi yang terbaik, bagi masyarakat dan daerah Pohuwato. “Kami mendorong agar semua pihak untuk dapat menata kembali komunikasi dalam menemukan solusi terbaik,” ujarnya.
Prof. Eduart berharap agar persoalan ini segera teratasi dan mengajak agar semua pihak menjaga Gorontalo, khususnya Pohuwato, demi masa depan anak-anak tercinta. (tro)











Discussion about this post