gorontalopost.id- Politik memang sulit diterka. Siapa yang menyangka kalau Ketua Nasdem Gorontalo Hamim Pou malah dicalonkan Nasdem ke DPR-RI dari dapil Sulawesi Utara. Meski, elektoral Hamim sangat kuat di Gorontalo khususnya di Bone Bolango. Terbukti, Hamim bisa menjadi pemenang Pilkada Bone Bolango tiga kali berturut-turut. Kemenangan pertama saat mencalonkan diri wakil bupati dan dua kemenangan beruntun ketika mencalonkan diri Bupati.
Saat rasa heran publik terhadap pencalonan Hamim di Pileg belum begitu mereda, muncul kejutan baru. Kendati berkontribusi membesarkan Nasdem Gorontalo, Hamim tiba-tiba ‘ditendang’ dari posisinya sebagai Ketua DPW. Rapat pleno DPW Nasdem Gorontalo pada 23 Juli lalu, rupanya menyepakati pergantian Hamim Pou. Hamim diusulkan diganti oleh tokoh Nasdem Gorontalo, Rachmat Gobel. Pengusulan pergantian Ketua DPW dari Hamim Pou ke Rachmat Gobel disepakati pengurus DPC dan DPW.
Namun, pergantian nahkoda Nasdem Gorontalo itu rupanya masih terkendala administrasi. DPP belum menindaklanjuti surat usulan dari DPW Nasdem Gorontalo lantaran bisa mengancam pencalonan para Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Gorontalo yang tak lama lagi akan memasuki proses penetapan.
NasDem khawatir jika pergantian ditengah jalan bisa berdampak pada pencalonan tersebut.
“Dugaan saya. Ini hanya dugaan ya, karena on proses Bacaleg, ini kan DPW masih Hamim yang tanda tangan. Nah, ini yang masih diperhatikan apakah berpengaruh pada proses pencalegkan. Jangan sampai ada persoalan secara administrasi, gitu lho. Saya juga sudah tanya ke DPP, pergantian ketua tidak serta merta, karena proses sementara jalan. Itu aja,” ungkap Sekretaris DPW NasDem Gorontalo, Ridwan Monoarfa ketika diwawancarai melalui sambungan telepon seluler, Selasa (4/7/2023).
Pun begitu, Ridwan menegaskan, secara de facto Ketua DPW NasDem Gorontalo saat ini adalah Rachmat Gobel. “Dari semua hal (Penggantian ketua DPW NasDem) sudah selesai. Tinggal administrasi aja. Kita tinggal tunggu konsultasi dari KPU. Apakah ada saran, petunjuk dari mereka. Diskusinya (Konsultasi) di pusat, bukan disini. DPP dengan KPU di pusat,” tandas Ridwan.
Bagaimana jika dari hasil konsultasi, KPU tidak membolehkan penggantian ketua DPW di saat proses pencalonan sementara berjalan? Ridwan menjawab, pihaknya tentu akan menindaklanjuti keputusan KPU. Hanya saja, bagi pihaknya Ketua DPW NasDem Gorontalo saat ini adalah Rachmat Gobel.
“Tapi, komando itu, secara de facto sudah ada di RG,” kata Ridwan dengan nada tegas.
Ketika ditanya lagi, apa yang menjadi penyebab utama Ketua DPW NasDem Gorontalo harus diganti? Apakah karena keretakan hubungan antara Rachmat Gobel dengan Hamim Pou lantaran Pilgub Gorontalo ?
Secara tegas, Ridwan menyatakan bahwa pergantian tersebut sama sekali tak ada hubungan dengan keretakan hubungan kedua tokoh tersebut.
Menurutnya, penggantian posisi Ketua DPW NasDem Gorontalo karena pihaknya tak mau konsentrasi Hamim Pou terpecah, mengingat Bupati Bone Bolango itu dicalonkan ke DPR RI melalui Dapil Sulawesi Utara (Sulut). “Hamim di calonkan melalui Sulut, karena Pak Surya Paloh mau mempertahankan dua kursi DPR RI dari sana. Pak Surya Paloh melihat disana ada potensi, ada banyak warga Gorontalo. Beliau cek, tidak ada orang Gorontalo yang dicalonkan. Makanya Hamim dicalonkan dari Dapil Sulut,” terang Ridwan.
Selain itu, kata dia, penggantian ketua DPW NasDem ini sudah dibahas terlebih dahulu di tingkat atas. “Sebenarnya, diskusinya itu di atas sudah jalan. Hamim sudah melapor. Ada pertemuan juga. Terus juga Hamim merasa, dia punya tanggung jawab besar di Sulut. Sehingga, kawan-kawan dorong, kaka RG aja yang pimpin,” sambung Ridwan.
Keputusan NasDem mencalonkan Hamim Pou dari Dapil Sulut bagi sebagian kalangan kurang tepat. Sebab, belum tentu dukungan warga Gorontalo yang ada di Manado akan mengalir ke Hamim Pou. Hal ini berkaca dari Pilgub Sulut tahun 2015, tak semua suara warga Gorontalo lari ke tokoh Gorontalo yang dicalonkan kala itu, yakni almarhum David Bobihoe.
Menurut mereka, dibandingkan lewat Sulut, Hamim lebih berpotensi maju ke DPR RI melalui Dapil Gorontalo. Tidak menutup kemungkinan Hamim bisa menambah perolehan kursi NasDem untuk DPR RI.
Penilaian ini tak mau di persoalkan Ridwan. Bagi dirinya, semua orang punya hak untuk menilai dan memprediksi. “Itu hak mereka. Tapi, hitungan kita, suara Hamim dan RG itu beririsan. Itu hitungannya, beririsan. Itu sudah kita survei. Dari survei juga, Hamim itu kuat di Bone Bolango, daerah-daerah lain tidak nampak,” pungkasnya.(rwf)












Discussion about this post