gorontalopost.id– Penahanan dua tersangka kasus tabrak lari kembali diperpanjang. Menyusul masa penahanan 20 hari pertama terhadap kedua tersangka telah habis selama kasus tabrak lari tersebut dalam tahap proses penyidikan oleh penyidik unit Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) Polres Gorontalo Kota.
Adapun dua tersangka tabrak lari yang ditahan penyidik itu yakni SMN (38) pengemudi Mobil Box Mitsubishi, dengan nomor Polisi DB 2955 CJ yang menabrak pengendara sepeda motor dengan nomor Polisi DB 2955 CJ, yang dikendarai oleh Pomadi Pelawi Sihotang (25) hingga tewas di Jalan Raja Eyato. Selain itu Pengemudi mobil brio kuning berinisial RAB (25), tersangka tabrak lari di Jalan Madura, Kelurahan Paguyaman, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo.
“Ya, untuk tersangka tabrak lari di jalan Raja Eyato maupun di jalan Madura juga sudah kami lakukan perpanjangan penahanan. Penahanan dilakukan setelah melalui rangkaian proses penyidikan. Penahanan dilakukan karena dari hasil pemeriksaan saksi-saksi serta kelengkapan alat bukti yang ada, kasus tabrak lari tersebut telah memenuhi unsur pidana,” kata Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol. Dr. Ade Permana,S.I.K,M.H melalui Kasat Lantas, AKP Supomo,S.H saat dikonfirmasi Gorontalo Post,kemarin.
Lebih lanjut ditegaskan mantan Kasat Lantas Polres Gorontalo Utara itu, bahwa sebagaimana diatur dalam KUHAP secara tegas lama waktu penahanan tersangka untuk tingkat penyidikan dan penuntutan, ketentuan waktu penahanan tersangka diatur dalam Pasal 24 dan Pasal 25. Pada tingkat penyidikan di kepolisian, lama penahanan tersangka adalah 20 hari dan dapat diperpanjang paling lama 40 hari. “Jadi kedua tersangka tabrak lari, baik di jalan Madura maupun di jalan Raja Eyato telah kami tahan dua-duannya. Kedua tersangka kami jerat dengan pasal 310 ayat 4 jo pasal 312 KUHP dengan ancaman maksimal 6 tahun dan 3 tahun penjara,” tegas AKP Supomo.
Penahanan tersangka kata Supomo dilakukan sembari penyidik masih melengkapi berkas perkara dan berkoordinasi dengan kejaksaan untuk kelengkapan berkas perkara tersebut. “Penyidik sudah melakukan tahap satu berkas perkara ke Kejaksaan Negeri Kota Gorontalo. Apabila jaksa menyatakan P-21 atau berkas perkarannya sudah lengkap, maka kami serahkan tersangka dan barang bukti ke kejaksaan,”tandas AKP Supomo. (roy)













Discussion about this post